Niat Puasa Ramadhan: Doa Sahur dan Doa Buka Puasa

Niat puasa ramadhan bagi umat muslim itu hukumnya wajib. Karena niat sebagai syarat sahnya puasa. Selain berdoa membaca niat, saat sahur dan berbuka juga ada doanya sendiri-sendiri. Nah, pada kesempatan kali ini kita sedikit kembali mengingat ilmu agama. 

Ilmu agama yang akan kita pelajari tentang niat puasa, doa sahur dan doa berbuka. Barangkali ada teman-teman yang masih belajar juga bisa intip ulasannya sebagai berikut. 

Niat Puasa 

Berbicara tentang niat, saya yakin ada beberapa orang yang menganggap enteng dan remeh. Saat bulan ramadhan, selesai salat tarawih jika dilakukan berjamaah, di beberapa tempat ada yang melafalkan niat puasa bersama-sama. 

Pertanyaannya adalah, apakah melafalkan bersama-sama seusai salat tarawih sudah termasuk niat? Dikatakan niat apabila diucapkan dalam hati, tidak dilafazkan. Bukan berarti membaca niat puasa seusai salat dilarang. 

Doa niat puasa yang dilafalkan hukumnya sunnah dan dianjurkan, namun tetap niat di dalam hati karena wajib. Memang ada beberapa sebagian golongan mengartikan berbeda pendapat masalah niat yang dilafalkan. 

Affiliate Buku

Menurut pendapat Imam Syafi’I melafalkan niat BUKAN bagian rukun dan yang tidak melafalkannya dianggap tidak sah. Pasalnya, tidak ada ulama yang mewajibkan lafal niat itu rukun sah puasa. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan pendapat sudah terjadi sejak dahulu kala. Bahkan sejak masa Rasulullah Saw. Jadi, mari kita sikapi perbedaan ini sebagai rahmat. Perbedaan itu indah jika kita saling menghargai satu sama lain.

Baca juga : 17 Kata-Kata Ucapan Menyambut Bulan Ramadhan 2021

Sumber masalah kenapa saling menyalahkan ada dua faktor, karena terlalu fanatik pada madzab yang dianut. Dan bisa dikarenakan masih dalam tahap proses belajar yang belum matang. Boleh mengikuti madzab, tetapi pastikan tahu batasanya masing-masing. Agar terjadi keseimbangan dan keharmonisan dalam berinteraksi sosial di Negara yang ngakunya banyak penduduk muslim terbesar.

Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan

bacaan-doa-niat-puasa-sahur-ramadhan

Penjelasan Tentang Sahur 

Jika sebelumnya sudah menjelaskan tentang niat puasa, di bab kedua menjelaskan tentang sahur. Ada beberapa tipe sahur. 

  • Sahur sebelum tidur 
  • Sahur disepertiga malam 
  • Sahur mendekati subuh 

Dari ketiga tipe sahur di atas, kamu termasuk yang tipe sahur mana nih? Karena ada banyak model-model sahur, yang kemudian melahirkan pertanyaan klise. Apa hukumnya sahur  sebelum tidur? Apa boleh sahur mendekati subuh? Kenapa sahur di pertiga malam, padahal lagi enak-enaknya mimpi. iya kan? 

Sahur hukumnya sunnah. Dikatakan sunnah jika dikejakan lebih baik, jika tidak dikerjakan tidak mendapatkan mendapatkan hukuman. Tapi tahukah kamu, jika sahur Sahur di sepertiga malam juga salah satu ciri puasanya umat Nabi Muhammad Saw dengan puasa ahli kitab. Hal ini pun dituliskan dalam hadis marfu’ dari Am bin Ash yang artinya sebagai berikut. 

“Yang membedakan antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab terletak pada makan sahur.” (Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari, [Darul Ma’rifah, Beirut, 1379 H], juz 4, halaman 130

Sahur umumnya dilakukan mendekati subuh, yaitu di kisaran jam 03.00 WIB-04.00 WIB. Ada juga yang makan di jam 00.00 WIB yang kemudian masuk ke kategori tengah malam. Bagaimana jika sahur sebelum tidur, sebelum memasuki tengah malam? 

Menurut Syekh Ibrahim Al-Baijuri, sahur sebelum tengah malam boleh, hanya saja tidak mendapatkan kesunaahannya. Makan sebelum tengah malam ternyata tidak bisa dikatakan sebagai makan sahur. 

Sahur yang dilakukan setelah pertengahan malam, misal sahur jam 1 atau jam 2 pagi, maka orang tersebut mendapat satu kesunahan karena sudah melewati pertengahan malam. Kemudian orang yang sahur pukul 03.00 WIB sampai 04.00 WIB (Atau sebelum mendekati subuh) maka orang tersebut maka akan mendapatkan satu kesunahan tambahan karena sudah mengakhirkan waktu sahur. 

Jadi kesimpulannya, nilai sunnah tertinggi sahur masuk waktu subur dibandingkan sahur sebelum tidur, atau sahur dipertengahan malam. Nah, mulai ramadhan tahun ini, fix ingin sahur yang tipe mana nih? Bisa komentar di bawah. 

Penjelasan Tentang Buka Puasa 

Pembahasan yang tidak kalah penting selain membicarakan tentang niat puasa adalah masalah buka puasa. Barangkali kamu pernah menanyakan pertanyaan serupa, bagaimana hukumnya jika buka puasa mengikuti adzan ditelevisi? 

Padahal pusat televise ada di Jakarta. Sementara kamu ada di Yogyakarta (misalnya). Ternyata, buka puasa yang baik ketika matahari tenggelam sesuai daerah kita berada. Jadi bukan daerah Jakarta atau daerah yang lain-lain. Jadi, sebelum berbuka puasa, pastikan lokasi tempat tinggal kita pun juga sudah masuk waktu maghrib.

Untuk kasus sekarang, meskipun pusat stasiun televise di Jakarta, waktu Adzan berkumandang sudah disesuaikan sesuai daerahnya masing-masing. Namun, agar lebih afdol dan yakin, tidak ada salahnya melakukan konfirmasi lewat adzan yang berkumandang di daerah tempat tinggal.

Promo Buku

Golongan yang Boleh Buka di Siang Hari (Membatalkan)

Sebagai tambahan informasi sangat penting, ada 6 golongan orang yang dibolehkan buka puasa di siang hari. Menurut Syekh M Nawawi dalam Kasyifatu Saja keenam orang ini dibolehkan membatalkan puasa sesuai syara’ 

1. Musafir 

Seorang musafir dibolehkan buka puasa di siang hari. Dikatakan seorang musyafir apabila menempuh jarak lebih dari 81 km. Konteks perjalanan bukan dalam kemaksiatan. 

Dikatakan muasyafir apabila orang tersebut pergi ketika waktu subuh dan telah melewati batas daerah tempat tinggalnya. Jika kasusnya perginya setelah terbitnya fajar, maka orang tersebut tidak boleh berbuka puasa di siang hari dan wajib hukumnya puasa sampai penuh.

2. Orang sakit 

Orang yang sakit juga dibolehkan untuk berbuka di siang hari dan tidak puasa. Tentu saja konteks sakit dalam hal ini dilihat dari kondisi orang tersebut. Jika orang tersebut sakit patah hati, maka wajib hukumnya tetap puasa. Apalagi sakit panu kadas kurap, juga wajib puasa.

3. Orang jompo 

Orang lanjut usia, yang memang tidak memungkinkan kuat berpuasa, dibolehkan untuk tidak berpuasa. Namun jika lanjut usia yang masih bisa ke sawah, masih bisa piknik, pastinya wajib puasa dong ya. 

4. Wanita hamil

Wanita hamil juga dibolehkan berbuka puasa di siang hari. Ternyata ini berlaku juga buat orang hamil yang terjadi karena zina juga. Wah, Tuhan memang memiliki sifat “ar Rahman” dan “Ar Rahim”.  

5. Orang yang Tercekik Haus 

Orang yang tercekik karena haus juga tidak dosa apabila berbuka dan batal puasa. Hal ini karena menyangkut nyawa. Jika dipaksakan puasa, ditakutkan dapat berakhir pada kematian.  Jadi ini berlaku bagi orang yang memang benar-benar dianggap tidak kuat. 

6. Wanita Menyusui 

Wanita menyusui juga dibolehkan untuk berbuka puasa atau membatalkan puasa. Disebutkan pula, menyusui bukan anak kandungnya sendiri dan hewan peliharaan pun juga termasuk dan dibolehkan. 

Dari keenam jenis orang yang boleh membatalkan puasa di atas, bukan berarti seenaknya. Mereka tetap memiliki kewajiban untuk mengganti puasa yang ditinggalkan di hari yang lain. Kecuali bagi orang jumpo atau lansia yang tidak berdaya. 

Bagi orangtua hanya wajib mengganti fidyah. Sedangkan bagi musyafir, dan orang yang tercekik, orang sakit (bagi yang masih muda dan kuat fisik) wajib menganti puasa di lain hari. 

Bacaan Doa Sahur

Ada beberapa bacaan doa sahur yang dapat diamalkan. Salah satunya doa yang dikutip dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At-Thabarani, sebagai berikut. 

وروي عن السائب بن يزيد رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم نعم السحور التمر وقال يرحم الله المتسحرين 

Artinya : Diriwayatkan oleh As-Saib bin Zaid RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sebaik-baik hidangan sahur adalah kurma.” Rasulullah SAW lalu berdoa, ‘Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur,’ (HR At-Thabarani).

Ada juga doa lain, sebagai berikut. 

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ

artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”

Bacaan doa berbuka puasa bahasa arab dan artinya

Bacaan doa berbuka puasa bahasa arab dan artinya

Setelah mengulas panjang lebar tentang niat puasa : Doa sahur dan berbuka arab dan artinya, berikut doa buka puasa yang dikutip dari islam.nu.or.id 

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.  

Artinya : 

Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.

Itulah sedikit ulasan tentang niat puasa ramadhan : Doa sahur dan berbuka arab dan artinya. Semoga bermanfaat. (Irukawa Elisa)

Tinggalkan komentar