Pengertian Aksiologi, Aspek, Fungsi dan Contoh

Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang nilai-nilai dan prinsip kehidupan dari sisi ilmu filsafat. Nah, kali ini kita akan bahas tentang pengertian aksiologi menurut para ahli, aspek-aspek, fungsi sampai contoh aksiologi dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi siapa saja yang masuk ke dalam jurusan filsafat, dijamin akan ada masa dimana mempelajari tentang aksiologi. Aksiologi masuk ke dalam ranah ilmu filsafat yang secara khusus mempelajari tentang ilmu pengetahuan dan kegunaannya dalam kehidupan. 

Kita semua tentu tahu bahwa di dunia ini tidak ada ilmu yang tidak memberi manfaat selama digunakan dengan baik dan dengan tujuan yang baik juga. Ilmu pengetahuan adalah harga yang sangat berharga, sama berharganya dengan kesehatan yang dimiliki. 

Mengkaji dengan apa itu ilmu pengetahuan dan manfaatnya dalam kehidupan tentu sangatlah penting. Memang akan mendapatkan penjabaran yang cukup kompleks, maka perlu dipelajari pelan-pelan dan penuh konsentrasi lewat aksiologi. 

Bagi para mahasiswa atau siapa saja yang masih asing dan masih bingung dengan aksiologi. Maka bisa mencoba mendapatkan penjelasan tambahan melalui uraian singkat berikut ini. 

Pengertian Aksiologi Secara Umum Dalam Filsafat

Aksiologi mungkin bagi beberapa orang masih terdengar asing di telinga. Kata atau istilah ini sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata axios yang berarti “nilai” dan kata logos yang berarti “ilmu”. 

Aksiologi kemudian dikenal sebagai salah satu cabang ilmu dari ilmu filsafat. Arah filsafat atau aspek kehidupan yang dibahas di cabang ilmu ini adalah mengenai pemanfaatan atau penggunaan dari ilmu pengetahuan. 

Secara umum, aksiologi bisa diartikan sebagai cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang tujuan ilmu pengetahuan dan bagaimana manusia menggunakan ilmu tersebut. Sehingga mendalami dulu dasar-dasar dari ilmu pengetahuan.

Pahami lebih tentang 4 Cabang Ilmu Filsafat

Setiap orang yang mempelajari cabang ilmu ini kemudian bisa memahami apa itu ilmu pengetahuan, kenapa bisa ada di dunia ini, bagaimana sejarah kemunculannya, jenis dan bentuknya, dan kemudian sampai ke pembahasan bagaimana manusia memanfaatkan ilmu pengetahuan tersebut. 

Ilmu pengetahuan di dalam aksiologi kemudian mencakup semua nilai-nilai dalam kehidupan. Dalam ilmu ini sekaligus akan diketahui bagaimana sesuatu dianggap memiliki nilai yang berarti dan siapa saja yang bisa memberikan nilai atas sesuatu tersebut. 

Aksiologi kemudian juga disebut dengan istilah hakikat nilai. Dimana nilai-nilai dalam kehidupan ini beragam dan kemudian melibatkan perasaan dan pola pikir manusia. Misalnya nilai keindahan, kesetiaan, kecurangan, keadilan, dan lain sebagainya. 

Reseller Buku

Orang yang ahli atau menjadi pakar di ilmu aksiologi kemudian disebut sebagai aksiolog. Sehingga mereka adalah orang-orang yang sudah paham hakikat nilai secara mendalam dan kemudian menyampaikan pemahaman mereka pada orang banyak. Misalnya dari seorang dosen ke puluhan mahasiswa di dalam kelas. 

Pengertian Aksiologi Menurut Para Ahli 

Supaya lebih mudah lagi dalam memahami apa itu aksiolog dan aspek penting lain yang menyertainya. Maka berikut adalah sejumlah pendapat ahli yang mendefinisikan cabang ilmu filsafat tersebut: 

A. KBBI

Bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, terdapat definisi aksiologi secara mendasar. Dijelaskan bahwa aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika.

Sehingga secara mendasar, aksiologi merupakan sebuah penjelasan tentang kegunaan ilmu pengetahuan bagi manusia. Sekaligus bisa menjelaskan mengenai nilai-nilai dalam kehidupan, khususnya adalah mengenai etika. 

B. Sumantri 

Sumantri melalui salah satu bukunya menjelaskan tentang definisi dari aksiologi. Menurutnya, aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dan pengetahuan yang diperoleh.

Sehingga Sumantri disini berpendapat bahwa aksiologi sejatinya adalah sebuah teori nilai yakni sebuah ilmu yang membahas mengenai nilai. Nilai-nilai yang dibahas kemudian berkaitan dengan pengetahuan yang didapatkan dan digunakan oleh manusia. 

C. Kattsoff 

Pendapat berikutnya datang dari Kattsoff, dijelaskan bahwa aksiologi adalah  ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.

Sehingga membahas mengenai definisi nilai-nilai dalam kehidupan menggunakan dasar ilmu filsafat. Dasar ini kemudian membantu memahami nilai secara mendalam dan dikaitkan dengan unsur yang lebih murni dan mendasar. 

Promo Buku

D. Wibisono 

Berikutnya ada pendapat dari Wibisono, menjelaskan bahwa aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika serta moral sebagai dasar normatif penelitian dan juga penggalian, dan juga penerapan ilmu.

E. Jujun S. Suriasumantri 

Terakhir adalah pendapat dari Jujun S. Suriasumantri, menurutnya aksiologi adalah teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Sehingga segala nilai yang berhubungan dengan manfaat pengetahuan akan dikaji atau dibahas di dalam cabang ilmu filsafat satu ini. 

Melalui beberapa pendapat tersebut maka bisa disimpulkan bahwa aksiologi merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang nilai-nilai kehidupan yang mengarah pada manfaat atau kegunaan dari pengetahuan bagi hidup manusia.

Aspek Aksiologi

Dalam ilmu filsafat, aksiologi diketahui memiliki dua jenis aspek atau dua komponen dasar yang menyusun nilai-nilai yang dipelajari di dalamnya. Dua aspek aksiologi yang dimaksudkan adalah: 

1. Etika

Aspek yang pertama di dalam aksiologi adalah etika, etika diketahui berasal dari bahasa Yunani. Yakni dari kata ethos yang memiliki arti “adat kebiasaan”. Istilah lain untuk menyebutkan unsur etika adalah istilah moral. 

Etika sendiri adalah cabang ilmu filsafat aksiologi yang membahas masalah-masalah moral, perilaku, norma, dan adat istiadat yang berlaku pada komunitas tertentu. Sehingga di dalamnya akan membahas mengenai suatu adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu komunitas, misalnya suatu kelompok masyarakat. 

Dalam cabang ilmu etika ini ada tiga bidang studi utama atau materi yang akan dibahas secara mendalam. Yaitu: 

  • Meta etika, merupakan bidang studi yang membahas mengenai makna teoritis dan juga acuan yang digunakan untuk menerapkan maupun membangun etika atau moral dalam suatu kelompok masyarakat. 
  • Etika normatif, merupakan bidang studi etika yang membahas mengenai cara praktis untuk menentukan suatu tindakan moral. Sehingga disini akan dibahas mengenai cara-cara praktis menentukan tindakan apa saja yang dianggap beretika dan sebaliknya. 
  • Etika terapan, merupakan bidang studi di dalam etika yang membahas mengenai apa yang wajib dilakukan seseorang dalam situasi tertentu atau wilayah tindakan tertentu

2. Estetika

Aspek kedua di dalam Aksiologi adalah estetika dan merupakan cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan keindahan, rasa, dan segala hal yang berhubungan dengan perasaan atau penilaian personal (subjektif). 

Dalam estetika, penentuan nilai suatu hal melibatkan rasa atau perasaan sehingga dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya dipengaruhi oleh suasana hati, saat suasana hati buruk maka segala hal dinilai buruk juga. Begitupun sebaliknya. 

Beberapa orang yang mencintai dan memahami dunia seni dan dekat dengan keindahan. Maka akan melihat segala hal dari nilai keindahannya, bahkan segala hal bisa dinilai sebagai sesuatu yang indah. 

Meskipun melibatkan perasaan, namun logika dalam menentukan sebuah nilai tetap berjalan. Sesuatu yang bagus, rapi, dan memang sedap dipandang mayoritas orang akan menilainya punya estetika yang tinggi. Demikian juga jika melihat sesuatu yang berkebalikan. 

Fungsi Aksiologi

Aksiologi dilihat dari kajian ilmu filsafat memiliki banyak sekali kegunaan, kemudian dibedakan menjadi dua fungsi. Yakni: 

A. Kegunaan Teoritis 

Fungsi atau kegunaan yang pertama adalah secara teoritis, sehingga aksiologi memiliki fungsi yang sifatnya berupa teori. Berhubungan dengan segala materi pembelajaran di dunia pendidikan. 

Semua ilmu pengetahuan biasanya dirangkum dalam bentuk tulisan yakni bisa dalam bentuk buku, ensiklopedia, dan lain sebagainya. Ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan adalah unsur utama. 

Digunakan untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki etika dan memiliki estetika dalam menilai suatu hal. Sekaligus bisa mendapatkan lebih banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka. 

Ilmu secara teori atau nilai-nilai kehidupan secara teori akan memberi pemahaman mendasar. Bisa mengetahui suatu nilai secara mendalam dan mencoba memahaminya dulu dengan akal dan logika.

Jika sudah menguasai aksiologi secara teori maka kemudian akan memudahkan proses prakteknya. Suatu nilai akan lebih mudah dipraktekan jika sudah dipahami teorinya seperti apa. Maka fungsi pertama dari aksiologi adalah sebagai unsur teoritis. 

B. Kegunaan Praktis 

Kegunaan yang kedua adalah secara praktis. Secara sederhana bisa diartikan sebagai penerapan atau aplikasi dari pemahaman nilai-nilai dalam suatu kehidupan. Jika mendapatkan ilmu pengetahuan maka tugas pertama adalah mempraktekannya. 

Dalam dunia pendidikan, ilmu yang didapatkan selama belajar atau sekolah akan dipraktekan setelah lulus dari bangku sekolah maupun perguruan tinggi. Praktek ini bisa dalam bentuk membangun interaksi dengan masyarakat sebagai bagian dari mereka. 

Bisa juga dalam bentuk mendirikan sebuah perusahaan menggunakan ilmu yang dikuasai. Bisa juga digunakan untuk meniti karir di sebuah perusahaan, sebuah perusahaan akan merekrut karyawan yang memiliki pengetahuan sesuai bidang bisnis mereka. 

Nilai-nilai yang dibahas di dalam aksiologi kemudian juga berfungsi membantu setiap manusia atau individu untuk memberi penilaian dengan cermat. Bisa membedakan mana hal baik dan mana hal buruk, mana yang perlu dilakukan dan mana yang seharusnya dihindari. 

Pemahaman tentang semua pengetahuan di dalam aksiologi kemudian membantu menciptakan keteraturan dan adat istiadat yang baik. Sekaligus bisa diterima oleh seluruh masyarakat di suatu wilayah bahkan dunia.

Peranan Aksiologi Dalam Kehidupan Manusia

Peranan aksiologi dalam kehidupan manusia yang utama, yaitu memberikan arahan kepada manusia untuk melakukan suatu tindakan ke tindakan yang lebih baik serta sebagi pembimbing manusia untuk berekspresi melahirkan keindahan atau estetika (peran ekspresi).

Contoh Aksiologi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Supaya lebih mudah memahami mengenai apa itu aksiologi maka penting sekali untuk mengetahui beberapa contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh-contohnya: 

  1. Penggunaan Ilmu Membuat Kursi 

Seseorang memiliki ilmu dan keterampilan untuk membuat kursi, saat kursi selesai dibuat maka pengrajin ini bisa tahu kegunaan kursi ini untuk apa saja. Misalnya bisa digunakan untuk duduk, digunakan untuk memberi kenyamanan saat bekerja, menaruh barang seperti lipatan baju, dan lain sebagainya. 

  1. Norma Hukum

Dalam sebuah negara tentunya akan berlaku norma hukum, sifatnya tertulis dan dilengkapi dengan undang-undang yang terdiri dari banyak pasal sebagai landasannya.

Lewat norma hukum inilah masyarakat bisa tahu tindakan apa saja yang salah dan melanggar hukum dan tidak, sekaligus tahu nilai-nilai keadilan. 

  1. Sopan dan Tidak Sopan 

Aksiologi juga bicara mengenai etika atau moral yang mengarah pada sopan santun. Seseorang yang memiliki etika yang baik tentunya akan menghormati siapa saja dan berlaku sopan kepada siapa saja.

Misalnya saat melewati orang tua, maka mereka akan tersenyum, menyapa, dan sedikit membungkukan badan sebagai bentuk rasa hormat. 

Aksiologi menjadi pembahasan penting untuk diketahui dan dikuasai, agar bisa mengetahui hakikat dari ilmu dan kegunaannya. Lewat pemahaman ini maka setiap ilmu yang dimiliki kemudian akan lebih mudah untuk dimanfaatkan dalam keseharian.

Baca juga artikel tentang filsafat lainnya.

Tinggalkan komentar