Studi Literatur: Arti, Cara Membuat dan Contoh

Studi literatur merupakan salah satu metode penelitian yang paling mudah. Berikut cara membuat dan contoh studi literatur yang mudah. Artikel ini cocok banget untukmu yang sedang mencari tentang studi literatur, cara membuat hingga contoh studi literatur yang baik. Baca sampai akhir ya.

Studi literatur menjadi masalah penelitian perdana kamu? Banyak peneliti pemula yang tidak tahu apa itu studi literatur. Nah, untuk mengetahui jawabannya, langsung saja simak apa itu studi literatur, bagaimana cara membuatnya dan contoh singkatnya di artikel ini, baca sampai selesai ya. 

Apa Itu Studi Literatur?

Studi literatur salah satu metodologi penelitian, yang sering digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pencatatan, kajian pustaka ataupun dengan membaca. 

Setiap melakukan penelitian, studi literatur wajib digunakan. Karena fungsi dari studi literatur itu sendiri bertujuan untuk mengembangkan aspek teoritis dan aspek praktis. Dimana studi literatur ini dibuat digunakan untuk mencari landasan teori, kerangka berfikir dan mencari hipotesis penelitian. Dimana poin-poin ini bersifat dasar dalam penelitian ilmiah. Dengan kata lain, studi literatur itu wajib digunakan setiap penelitian.

Studi Literatur Menurut Para Ahli

Setelah mengetahui apa itu studi literatur, setidaknya sudah ada gambaran. Lantas, apa sih pengertian studi penelitian menurut para ahli? Untuk mengetahui jawabannya, bisa simak ulasan berikut. 

Affiliate Buku

1. Darmadi 

Studi literatur menurut Darmadi (2011) studi literatur yang akan digunakan ketika sudah menentukan topik penelitian dan rumusan masalah. DImana studi literatur ini digunakan untuk membantu pengumpulan data selama dilapangan. 

2. Zed

Sementara studi literatur menurut Zed (2008) mengartikan bahwa studi literatur merupakan serangkaian kegiatan atau metode untuk mengumpulkan data. baik itu data pustaka, bacaan dan masih banyak lagi yang berfungsi untuk mengelola bahan penelitian pada nantinya.

3. Roth 

Studi literatur menurut Roth (1986) adalah upaya peneliti mengumpulkan bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dilakukan pengkajian, dibaca, dicatat atau dimanfaatkan.

4. M. Nazir 

Tidak jauh berbeda dengan pendapat M. NAzir (1998) yang mengartikan studi literatur sebagai teknik pengumpulan data secara penelaahan buku, catatan, laporan, literatur dan menyangkut tentang hubungan tentang permasalahan yang diangkat peneliti.

Disebutkan juga, peneliti boleh mengumpulkan data informasi sebanyak-banyak dari kepustakaan yang masih ada relevansinya, guna mencapai hasil penelitian yang objektif.  

Itulah beberapa pendapat studi literatur menurut beberapa ahli. Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian. Karena studi literatur sangat membantu dalam menentukan teori penelitian yang diangkat berdasarkan data yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga: Metode Studi Pustaka dalam Penelitian

Apa Itu Metode Penelitian Studi Literatur

Reseller Buku

Sementara yang disebut dengan metode penelitian studi literatur adalah metode penelitian yang dilakukan peneliti untuk menyelesaikan tugas penelitian dengan cara mengumpulkan data dari buku, dari jurnal dan sumber data dari literatur lainnya. Itu sebabnya disebut dengan penelitian studi literatur. 

Studi literatur salah satu metode penelitian yang sering digunakan untuk membantu menemukan persoalan dan menemukan landasan teori dari topik yang diangkat oleh peneliti. Studi literatur atau yang akrab disebut dengan studi pustaka seharusnya dijalankan oleh peneliti dengan syarat menguasai tema yang hendak diteliti, agar sukses selama proses pengambilan data.

Cara Membuat Studi Literatur untuk Penelitian

Berikut urutan cara membuat studi literatur yang baik dan benar supaya dapat menjadi rujukan yang terpercaya.

1. Memilih Sumber Pustaka

Pertama, yang perlu dipersiapkan dalam membuat studi liertartur merupakan memilih sumber pustaka. Tips memilih sumber pustaka untuk penelitian adalah yang sesuai atau relevan dengan tema, topik atau ide yang diangkat. Adapun beberapa kriteria ketika memilih sumber pustaka, diantaranya 

  1. Harus relevan dengan topik penelitian yang diangkat 
  2. Isi yang disampaikan harus mudah dipahami
  3. Jika ingin menggunakan pernyataan, dapat dipertanggungjawabkan, artinya dapat dibuktikan secara empiris 
  4. Disusun secara terorganisir agar tersistematis dan mudah dalam mencari rujukan informasi yang dibutuhkan. 
  5. Bersifat terbarukan dan sesuai dengan perkembangan zaman yang berlaku saat ini 
  6. Sumber pustaka harus masih ada kaitannya dengan penelitian dan menggunakan sumber terpercaya. 

2. Menelusuri Sumber Pustaka 

Banyak peneliti pemula yang asal mengambil sumber pustaka, tanpa melakukan penelusuran sumber pustaka terlebih dulu. Padahal menelusuri sumber pustaka itu penting. Apalagi jika menemukan sebuah kutipan, penting dirujuk dan diklarifikasi apakah benar dari sumber pustaka atau tidak. 

3. Membaca Sumber Pustaka 

Kasus lain, banyak yang hanya mengambil sumber atau kutipan dari pustaka A yang menyebutkan dari sumber pustaka B. Nah, peneliti yang baik, harusnya langsung merujuk ke ustaka B dan membaca sendiri secara tuntas. Bukan justru mengambil apa adanya dari pustaka yang dikutip A tanpa melakukan kroscek di pustaka B. 

Kesimpulannya adalah, jangan asal mengutip dari sumber yang sudah disebutkan. Membaca langsung ke sumber pustaka memiliki tujuan, yaitu akan memudahkan kamu mendapatkan wawasan baru, dan akan membangu membentuk kerangka teori dalam memudahkan proses penulisan. 

4. Melakukan Pencatatan 

Salah satu tips agar tidak buang-buang waktu selama mengumpulkan rujukan yang relevan dengan penelitian atau topik. Maka, selama proses penelaahan sumber pustaka, pastikan untuk mencatat poin-poin penting yang diperlukan. Setiap poin penting, tulis disampingnya sumber rujukannya. Cara ini lebih efektif. Setidaknya bisa menghemat waktu ketika hendak dilakukan krosek ke sumber referensi. 

Promo Buku

5. Penyajian Kajian Pustaka 

Setelah semua data sudah terkumpul. Sudah pasti ulasan terakhir adalah menyajikan kajian pustaka ke sebuah deskripsi yang sudah diolah menggunakan bahasa sendiri.

Dari kelima cara membuat studi literatur di atas, saya yakin sebenarnya setiap peneliti pemula sekalipun juga bisa melakukan. Orang yang tidak bisa bukan karena bodoh, hanya karena belum tahu jalannya saja. Ketika sudah tahu jalannya, dijamin sudah bisa melangkah dengan sendirinya.

Baca artikel terkait lainnya

Contoh Studi Literatur

Belum afdol rasanya jika belum tahu bentuk studi literatur itu seperti apa. Berikut contoh yang dapat kamu jadikan gambaran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Kajian Pustaka 

1. Kajian Masyarakat Cyber

A. Konsep Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok individu yang tinggal dalam suatu tempat tertentu, saling berinteraksi dalam waktu yang relatif lama, mempunyai adat-istiadat dan aturan-aturan tertentu dan lambat laun membentuk sebuah kebudayaan. 

Masyarakat juga merupakan sistem sosial yang terdiri dari sejumlah komponen struktur sosial yaitu: keluarga, ekonomi, pemerintah, agama, pendidikan, dan lapisan sosial yang terkait satu sama lainnya, bekerja secara bersama-sama, saling berinteraksi, berelasi, dan saling ketergantungan (Jabrohim, 2004: 167).

Menurut Mac Iver dan Page dalam Soekanto masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia.

Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial, dan masyarakat selalu berubah (Soekanto, 2007: 22).

B. Masyarakat Cyber (Masyarakat Maya)

Masyarakat Cyber adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas. Pada awalnya masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia tenang dunia lain yang lebih maju dari dunia saat ini.

Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia tentang nilai, citra, dan makna kehidupan manusia sebagai lambang dari pembebasan manusia terhadap kekuasaan materi dan alam semesta. Namun ketika teknologi manusia mampu mengungkapkan misteri pengetahuan itu, maka manusia mampu menciptakan ruang kehidupan baru bagi manusia di dalam dunia hiper-realitas itu (Bungin, 2007: 160-161).

2. Kerangka Teori

1. Pola Interaksi Sosial

A. Konsep Pola

Pola dalam sosiologi berarti gambaran atau corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi sosial. Contoh pola, antara lain :

  • Seorang anak harus menghormati orang tuanya.
  • Seorang bawahan harus menghormati atasannya.
  • Seorang siswa harus menghormati gurunya.

Terbentuknya pola dalam interaksi sosial tersebut melalui proses cukup lama dan berulang-ulang. Akhirnya, muncul menjadi model yang tetap untuk dicontoh dan ditiru oleh anggota masyarakat. Pola sistem norma pada masyarakat tertentu akan berbeda dengan pola sistem norma masyarakat lainnya karena pola interaksi masyarakat diterapkan berbeda-beda. Adanya pola interaksi dalam sebuah masyarakat tersebut nantinya akan menghasilkan sebuah keajegan, di mana keajekan adalah gambaran suatu kondisi keteraturan sosial yang tetap dan relatif tidak berubah sebagai hasil hubungan yang selaras antara tindakan, norma, dan nilai dalam interaksi sosial.

B. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia dan antara orang dengan kelompok masyarakat. Interaksi terjadi apabila dua orang atau kelompok saling bertemu dan antara individu dengan kelompok, di mana komunikasi terjadi diantara kedua belah pihak (Yulianti, 2003: 91). Menurut George Simmel dalam Kareel Veeger, Inti yang ditarik dari kehidupan sosial adalah interaksi, yaitu aksi atau tindakan yang berbalas balasan, orang saling menanggapi tindakan mereka. 

Masyarakat merupakan jaringan relasi-relasi hidup yang timbal balik, yang satu berbicara, yang lain mendengarkan, yang satu bertanya, yang lain menjawab, yang satu memberi perintah, yang satu mentaati, yang satu berbuat jahat, yang lain membalas dendam, yang satu mengundang, yang lain datang. Selalu tampak bahwa orang saling pengaruh-mempengaruhi (Veeger, 1997: 45).

3. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang telah dilakukan belum ada yang membahas mengenai pola interaksi masyarakat Kampung Cyber. Namun penelitian di bawah ini dapat penulis jadikan sebagai acuan dalam penulisan. Berikut penelitian yang relevan.

  1. Kahardityo (2004) dalam penelitiannya Komunitas Virtual dan Kebudayaan Lokal, skripsi dalam Departemen Sosiologi Universitas Indonesia. Kahardityo mengambil studi kasus para pengguna wahana chat (chatter) yang terkumpul di dua buah cannel besar #Jakarta dan #Indonesia via jejaring EFnet yang berbasis software Internet Relay Chat (IRC). Dari studi tersebut dapat diperoleh beberapa hal menarik sebagai berikut:
  1. Kenyataan di Indonesia menunjukkan bahwa komunitas maya masih selalu membutuhkan ruang publik untuk menjalankan pertemuan fisik. Hal tersebut disebabkan karena proses inkulturasi dari internet kurang bisa menyentuh kondisi objektif di Indonesia, yang salah satu sebabnya adalah lahirnya internet yang berbasiskan kepentingan dan budaya negeri-negeri industri atau barat, sehingga ketika internet masuk ke Indonesia maka internet melahirkan substansi budaya dan gaya hidup baru yang telah melenceng dari substansi aslinya.
  2. Sebagai media interaksi yang menjembatani komunikasi dan interaksi dua arah, internet memiliki keterbatasan dalam hal menyampaikan informasi secara menyeluruh, tetapi ternyata dari fakta yang didapat intonasi sosial tergantikan oleh simbol-simbol baik berupa emoticon atau akronim yang terlahir akibat keterbatasan yang dimiliki IRC. 
  3. Kerangka Berpikir

Masuknya modernisasi ke Indonesia membawa pengaruh terhadap pola pikir masyarakat. Modernisasi membawa dampak terhadap semakin majunya teknologi di Indonesia khususnya internet. Internet kini merupakan sebuah teknologi yang mendunia, dan bahkan kini dapat dengan mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk masyarakat tradisional sekalipun.

Masuknya internet ke dalam sebuah masyarakat dan diakses untuk kepentingan bersama tentunya membawa dampak yang signifikan terutama dalam upaya berhubungan dengan sesama, atau kita sebut interaksi.


Semoga sedikit ulasan tentang studi literatur, mulai dari pengertian, cara membuat hingga contoh studi litertaur dapat memudahkanmu dalam menyelesaikan skripsi. Ini bermanfaat dan bisa sedikit membantu. 

FAQ Mengenai Studi Literatur

Apa yang dimaksud dengan studi literatur?

Menurut Zed Studi literatur (2008), studi literatur merupakan serangkaian kegiatan atau metode untuk mengumpulkan data. baik itu data pustaka, bacaan dan masih banyak lagi yang berfungsi untuk mengelola bahan penelitian pada nantinya.

Studi literatur bab berapa?

Bagian studi literatur selalu dimasukkan dalam BAB II di penelitian seperti skripsi atau tesis. Nah, dengan adanya ini akan mudah untuk mencari sumber referensi yang digunakan dalam pembahasan.

Studi literatur termasuk data apa?

Studi literatur merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data paling mudah bagi peneliti pemula, misalnya seperti data sekunder.

Tinggalkan komentar