Penulisan Gelar Yang Benar, Diploma, S1, S2 dan S3

Penulisan Gelar Yang Benar – Mendapatkan tugas yang mengharuskan kamu menuliskan gelar? Yap, menulis nama orang disertai gelar memang tidak semudah kita membacanya. Apalagi jika kamu seorang penulis atau seorang wartawan. Menuliskan nama disertai gelar menjadi hal terpenting dan krusial. 

Jika kamu menemukan orang yang vocal, kamu bisa kena semprot orang tersebut, hanya gara-gara penulisan gelar. Semoga kamu tidak pernah menemukan pengalaman yang pernah penulis alami ini ya. Nah agar tidak mengalami kesalahan, artikel kali ini akan mengulas tentang gelar dan cara penulisannya. Langsung saja, yuks kita ulas satu persatu. 

Pengertian Gelar

Gelar merupakan sebuah tanda yang diberikan kepada seseorang karena telah melaksakan tugasnya atau pendidikan. Namun, Pengertian gelar dapat diartikan dari beberapa perspektif dan sangat luas sekali. Berikut beberapa pengertian gelar menurut KBBI dan Kopertis 12.

1. Menurut KBBI

Gelar menurut KBBI memiliki tiga peruntukan, yaitu sebagai berikut. 

  1. Gelar yang diperuntukan untuk kebangsawanan, kehormatan, kesarjanaan 
  2. Gelar untuk sebutan seseorang yang sudah menikah, sudah tua dan semacamnya. 
  3. Gelar untuk julukan yang berkaitan dengan pernyataan hormat, dan pusaka gelar yang bersifat turun-temurun.

2. Menurut Kopertis12

Seperti yang dilansir oleh kopertis12 gelar memiliki beberapa jenis gelar akademik. Sesuai dengan pasal 6, gelar akademik terdiri atas Sarjana, Magister dan Doktor. 

Affiliate Buku

Sementara di pasal 7 mengatur tentang penggunaan gelar akademik Sarjana dan Magister yang ditulis dibelakang nama. Gelar S untuk gelar Sarjana dan M untuk menunjuklan lulusan Magister, barulah akan disertai dengan nama singkatan lulusan dari bidang ilmu yang ditempuh.

Tidak hanya diatur dalam pasal 6 dan 7, tetapi masih diatur di pasal 8 yang menjelaskan tentang penetapan jenis gelar dan sebutan singkatan yang sesuai dengan bidang ilmu yang sudah diverifikasi atau diakui oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Jika didefinisikan secara umum, maka gelar adalah penambahan di awalan atau diakhirkan nama yang menujukan kualifikasi akademis atau keprofesionalan seseorang. Dapat pula untuk menunjukan penghormatan, keturunan dan jabatan resmi.

Sejarah Gelar Dan Penulisan Gelar

A. Awal Mula Gelar di Dunia

Sejarah gelar sudah ada sejak abad ke-12. Di Benua Eropa salah satunya, di Bologna dan Paris memiliki tradisi memberikan gelar. Jadi masyarakat Bologna memiliki perkumpulan Gilda, yang konon perkumpulan tersebut merunut pada nama universitas. 

Masuk abad ke-13 perkumpulan ini semakin berkembang menjadi Centre ilmu hukum sipil dan hukum gereja. Setiap guru di sana akan dipanggil dengan doktor yang berarti guru. Sementara di Paris, tenaga pendidik yang mengajar ilmu hukum sipil dan hukum gereja akan disebut dengan magister yang sebenarnya memiliki makna yang sama, yaitu guru. 

Berawal dari sinilah, setiap mahasiswa yang lulus dicabang ilmu tersebut akan menjadi anggota Gilda dan menjadi guru di universitas, sehingga gelar-gelar itu mulai muncul dan mulai digunakan.

B. Awal Mula Gelar di Indonesia

Pemberian Gelar pendidikan di Indonesia dimulai saat Hindia-Belanda masuk ke Indonesia. Perguruan Tinggi pertama kali yang ada di Indonesia didirikan di tahun 1920, setidaknya ada dua tempat yaitu di Jakarta dan Dibangun. Kala itu hanya ada tiga cabang ilmu yang diperkenalkan, diantaranya adalah ilmu hukum (Rechtshogeschool) dan kedokteran (Geneeskundige Hogeschool).

Dilihat dari sejarahnya, di jaman dahulu gelar merujuk pada gelar akademik. Bagi lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri akan mendapatkan gelar Doktorandus, kemudian disingkat dengan Drs. Gelar doktorandus diperuntukan untuk gender laki-laki. Sementara lulusan perguruan tinggi untuk perempuan, akan mendapatkan gelar Doktoranda atau disingkat dengan Dra. 

Tidak banyak orang yang tahu jika gelar ini bagian tradisi Belanda. Dimana gelar yang diberikan merunut pada lulusan sesuai dengan disiplin keilmuan. Dulu di Indonesia gelar yang familiar sebatas Drs. dan Dra. Sekarang ada banyak gelar yang akan kita temukan. Ada S.Psi, A.Md.PD dan masih banyak lagi.

Hindia Belanda di tahun 1930 membuka program baru, yaitu program doktoral dan bidang studi ilmu. Saat Jepang masuk, segala aktivitas pendidikan formal berhenti. Lembaga pendidikan pun mulai normal NICA memberontak sebelum pada tahun 1950 Pemerintah Indonesia mengambil semua perguruan tinggi yang ada. Sampai sekarang, pendidikan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak cabang ilmu yang diajarkan, banyak pula gelar-gelar yang disematkan bagi para lulusan. 

Pengertian Gelar Akademik dan Gelar Profesi 

Tidak banyak orang yang menyadari perbedaan antara gelar akademik dan gelar profesi. Maka dari itu, yuks kita intip perbedaanya keduanya. 

1. Gelar Akademik

Gelar akademik gelar yang diperoleh dengan cara belajar selama kurun waktu tertentu. Selama belajar, bisa memilih jenjang dan jurusan tertentu. Misal, memilih jurusan program sarjana atau (S1) ataupun jenjang Magister/Master dan Doktor. 

Jadi gelar akademik sebatas gelar bukti bahwa sudah menyelesaikan atau lulus dari jurusan tertentu di perguruan tinggi. Jadi orang yang memiliki gelar akademik, belum tentu memiliki gelar profesi. Jadi sebagai tanda kelulusan saja. berbeda dengan gelar profesi. 

Contoh gelar Akademik : 

LulusanGelar
Lulusan Sarjana Ekonomi S.E.,
Lulusan Psikologi S.Psi. 
Sarjana Kedokteran S. Med.,
Sarjana teknik S.T.,
Sarjana hukumS.H
Magister dan Doktor DR.

Itulah beberapa contoh yang disebut gelar akademik. Tentu saja masih ada banyak sekali gelar, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Promo Buku

2. Gelar Profesi 

Sementara yang dimaksud dengan gelar profesi adalah gelar yang menunjukan bahwa orang tersebut memiliki gelar yang memiliki keterampilan spesialis tertentu. Contoh, gelar kedokteran. Setiap mahasiswa yang lulus dari jurusan kedokteran, tidak semuanya bisa langsung menjadi dokter. Jadi harus memiliki gelar profesi baru bisa menjadi dokter. 

Jadi gelar profesi dapat disimpulkan sebagai program sarjana yang khusus diperuntukan untuk lulusan yang ingin menguasai keahlian spesialisasi. Jadi lulusan dari program sarjana spesialisasi ini akan mendapatkan gelar profesi. 

Contoh. 

  1. Mahasiswa psikologi ingin menjadi seorang psikolog, maka agar bisa menjadi psikolog, selepas kuliah, harus mengikuti sekolah profesi khusus psikolog. 
  2. Lulusan mahasiswa kedokteran ingin bekerja menjadi dokter spesialis gigi. Maka lulus dari kedokteran, agar bisa praktek harus mengambil program pendidikan profesi, agar bisa menjadi seorang dokter spesialis. 
  3. Atau seperti anak Teknik yang biasanya memiliki keprofesian seperti insinyur.

Dari pengertian di atas, kamu sudah ada gambaran tentang kedua nya bukan? Nah, di bawah kita akan inti perbedaan gelar akademik dan gelar profesi itu apa saja sih? Langsung simak ulasannya berikut.

Perbedaan Gelar Akademik Dan Gelar Profesi

Jika dibaca pengertian antara gelar akademik dan gelar profesi di atas, secara sekilas kamu mungkin sudah ada gambaran bukan? Nah, untuk mempertajam dan memudahkan dalam mengingat, berikut perbedaan diantara keduanya dalam bentuk kolom.

Gelar AkademikGelar Profesi
Setiap Mahasiswa yang dinyatakan lulus kuliah, pasti akan mendapatkan gelar profesiSetiap mahasiswa yang lulus kuliah dan mendapatkan gelar, belum tentu mendapatkan gelar profesi
Gelar akademik yang sudah dimiliki mahasiswa, akan tetap melekat seumur hidup. Kecuali dari pihak Perguruan Tinggi yang mencopot gelar tersebut akibat kasusGelar Profesi yang sudah diperoleh, dalam periode tertentu wajib diperpanjang
Gelar akademik dapat melamar kerja kemana saja, lintas batas jurusan. Lapangan kerja yang mau menerima gelar profesi hanya yang sesuai. Misal profesi dokter gigi, hanya mencari lulusan dokter gigi yang memiliki gelar profesi. 

Itulah beberapa perbedaan antara gelar akademis dengan gelar profesi. Semoga sedikit perbedaan di atas memberikan inti yang ingin saya sampaikan.

Penulisan Gelar Yang Benar

Terkait dengan penulisan gelar ada yang ditulis didepan nama dan ada juga gelar yang ditulis di belakang nama. Berikut adalah beberapa cara penulisan yang benar. 

A. Penulisan Gelar Depan Nama

Tahukah kamu, jika penggunaan gelar di depan nama tidak bisa dimiliki oleh orang pada umumnya. Jadi orang yang memiliki gelar di depan, menunjukan beliau sebagai orang yang eksklusif. Ada tiga gelar yang dapat dituliskan di depan nama, sebagai berikut. 

1. Gelar Haji 

Penulisan gelar Haji disematkan di depan nama. Termasuk eksklusif karena tidak semua orang bisa menunaikan haji. 

2. Gelar Profesi 

Gelar profesi adalah gelar yang fokus pada spesialisasi jurusan tertentu. Misal, selulus S1, ingin bekerja di bidang tertentu secara spesifik dan mendapatkan surat spesialisasi, maka penulisan gelar yang diperoleh ditulis di depan nama. Nah, untuk mendapatkan gelar profesi juga tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. 

3. Gelar Doktoral 

Terakhir adalah gelar doktoral, yang juga tidak semua orang bisa menempuh pendidikan ini.

Sebagai tambahan informasi, kenapa gelar di depan nama yang menggunakan Ir., Drs., dan dr spesial, karena gelar tersebut hanya diperuntukan oleh sarjana lulusan tahun 90-an, dan kini gelar tersebut sudah tidak bisa didapatkan di era generasi Z.

Contoh Penulisan Gelar di depan nama secara benar. 

  • Drs. Ahmad Fanny Yusuf, Bc.I.P.,S.H., M.Si. 
  • Dr. Fatih Al Barokah (gelar doktor S3)
  • dr. Riyanda Rohman (gelar dokter medis).

Dari contoh b dan c sebenarnya ada kemiripan huruf, hanya saja berbeda penulisan huruf kapitalnya. Nah, buat kamu yang ingin menulis gelar, harus berhati-hati. Pastikan kamu mengetahui perbedaan antara penulisan Dr. dengan dr. Jika ‘Dr’ diperuntukan untuk lulusan doctor. Sementara ‘dr.” (huruf kecil semua) menunjukan untuk gelar dokter medis. 

  • Dr. Ari Wicaksono 
  • Prof. Feri Hartanto 
  • Prof. Dr. Marjuki Sunar

Itulah beberapa ulasan tentang penulisan gelar di depan nama. Semoga bermanfaat, dan sekarang kita intip penulisan gelar di belakang nama.

B. Penulisan Gelar Belakang Nama

Kebalikan dari penulisan gelar di depan nama. Kebanyak umum orang, memiliki gelar di belakang nama mereka. Karena memang gelar itu disematkan sebagai tanda bahwa seseorang tersebut sudah menyelesaikan jenjang pendidikannya sampai tamat. Tentu saja, banyak orang yang bisa menamatkan pendidikan mereka. 

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka gelar tersebut akan diletakan di depan nama. Sementara pendidikan yang standar-standar saja, gelar akan diletakan di belakang nama. Misalnya, lulusan S1 dan S2 maka semua gelar yang pernah diraih akan ditulis dibagian belakang.

Berikut contoh penulisan gelar di belakang nama. Saya yakin, kamu pun juga sering menemuinya. 

  • Fanny Abdilah, S.Ag. 
  • Adelia Safitri, S.Si. 
  • Mitta Hapsari, S.Hum. 
  • Bella Permata, S.Sn. 
  • Sardono, S.Ked. 
  • Rahmat Purwanto, S.Kes. 
  • Sekar Dewi, S.Kar. 
  • Widi Harahap, S.T.

Dari contoh penulisan gelar di atas, dapat disimpulkan bahwa penulisan gelar di belakang nama wajib ditulis tanda koma kemudian diberi 1 jeda dan Baru disertai dengan gelar yang mengikutinya. 

Jika setelah penulisan nama tidak diberi tanda koma, maka gelar yang mengikutinya tidak dimaknai sebagai gelar, melainkan sebagai nama keluarga. Pastinya, ada banyak marga, mengingat Indonesia negara kepulauan yang memiliki keberagaman yang luar biasa. Sampai-sampai ada marga keluarga yang panjang, dan akhirnya hanya disingkat. 

Contoh: 

Muhammad ILyasa SH

SH yang dimaksud di atas kepanjangan dari marga Sutan Harun. Jadi SH yang dimaksud bukanlah gelar, karena tidak disertai dengan tanda koma (,). Sebaliknya, jika disertai dengan tanda koma, maka akan bermakna gelar. 

Bagaimana? Ternyata penulisan gelar dan cara penulisannya tidak serumis dan sesulit yang kita bayangkan bukan? Jadi mulai sekarang, kamu pun bisa menuliskan dengan percaya diri.

Daftar Singkat Beberapa Gelar Akademik Dan Profesi Di Indonesia

Mengingat ada banyak sekali gelar akademik dan gelar profesi di Indonesia, berikut mungkin ada yang terlewat tidak tertulis. Meskipun demikian, semoga daftar gelar akademik dan gelar profesi ini bermanfaat.

A. Contoh Gelar Akademik

Nama Gelar AkademikSingkatan Gelar
Akuntan
Konsultan pajak
Apoteker
Dokter
dokter hewan
Sarjana Agama
Sarjana Sains 
Sarjana humaniora 
Sarjana seni 
Sarjana kedokteran 
Sarjana kesehatan 
Sarjana karawitan 
Sarjana teknik 
Sarjana sastra 
Sarjana ekonomi 
Sarjana ilmu politik 
Sarjana hukum islam 
Sarjana filsafat islam 
Master of music 
Sarjana pendidikan 
Sarjana psikologi 
Sarjana komputer 
Sarjana peternakan 
Sarjana theology islam 
Sarjana sosial 
Sarjana fhilsafat 
Sarjana pertanian 
Sarjana hukum 
Sarjana theologi Kristen 
Sarjana kesehatan masyarakat 
Sarjana sosial islam 
Sarjana pendidikan islam
Ak. 
B.K.P 
Apt. 
dr. 
drh. 
S.Ag. 
S.Si. 
S.Hum. 
S.Sn. 
S.Ked. 
S.Kes. 
S.Kar. 
S.T.
S.S.
S.E.
S.I.P. 
S.H.I. 
S.Fil.I. 
M.Mus. 
S.Pd. 
S.Psi. 
S.Kom. 
S.Pt. 
S.Th.I. 
S.Sos. 
S.Fhil. 
S.P. 
S.H. 
S.Th.K. 
S.K.M. 
S.Sos.I. 
S.Pd.I.

B. Contoh Gelar Profesi

Nama Gelar ProfesiSingkatan gelar
Spesialis anak
Spesialis andrologi 
Spesialis anestesi 
Spesialis bedah umum 
Spesialis bedah onkologi 
Spesialis bedah orthopedic
Spesialis bedah plastic 
Spesialis bedah urologi 
Spesialis gizi 
Spesialis jantung dan pembuluh darah 
Spesialis kedokteran gigi anak 
Spesialis dermatologi 
Spesialis kedokteran olahraga 
Spesialis mata 
Spesialis orthodonti 
Spesialis bedah (konsultan digestif/pencernaan)
Spesialis bedah mulut (dokter gigi)
Spesialis dokter forensik
Spesialis konservasi gigi 
Spesialis kedokteran nuklir 
Spesialis mikrobiologi klinik 
Spesialis bedah anak 
Spesialis bedah syaraf 
Spesialis gizi klinik spesialis kedokteran jiwa atau psikiater 
Spesialis kedokteran penerbangan 
Spesialis obstetri ginekologi
Sp. A – 
Sp.And 
Sp. An 
Sp.B Sp.B.Onk 
Sp.BO 
Sp.BP 
Sp.BU 
Sp. G 
Sp.JP 
Sp.KGA 
Sp.KK 
Sp.KO 
Sp.M 
Sp.Ort  
Sp.B KBD 
Sp.BM 
Sp.F 
Sp.KG 
Sp.KN 
Sp.MK 
Sp.BA 
Sp.BS 
Sp.GK 
Sp.KJ 
Sp.KP 
Sp.OG

Itulah beberapa daftar singkatan gelar akademik dan gelar profesi. Dari yang disebutkan diatas, hanya sebagian kecil saja. Masih ada banyak sekali gelar yang mungkin belum disebutkan. 

Kita juga harus ingat, bahwa setinggi apapun gelar, jika selama proses mendapatkan gelar demi mendapatkan gelar, maka ilmu tidak kita dapat. Sebaliknya, jika dari awal niat mencari ilmu, dan akhirnya mendapat gelar, semoga ilmu yang kita peroleh pun memberi manfaat bagi umat. Semoga ulasan yang singkat tentang gelar dan cara penulisanya ini bermanfaat

Penulis : Irukawa Elisa

Tinggalkan komentar