Pengertian, Tujuan dan Cara Membaca Intensif

Cara membaca intensif – Minat baca di Indonesia masih terbilang rendah. Tidak heran jika pemerintah sangat mendukung kesadaran membaca sejak dini. Padahal, salah satu kunci keberhasilan sebuah Negara yang maju ditentukan oleh kesadaran membaca. 

Pentingnya membaca bagi setiap orang maka akan memberikan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan inilah yang dapat dijadikan sebagai bekal, pada cara berfikir yang matang dan dewasa. Sayangnya budaya membaca masih sebatas isapan jempol saja. 

Berbicara tentang membaca, lantas apa sih yang dimaksud dengan membaca intensif? Nah pada kesempatan kali ini kita akan fokus mengulas pengertian, tujuan, jenis dan cara membaca secara intensif. Langsung saja kita simak ulasannya sebagai berikut.

Pengertian Membaca Intensif

Pengertian secara umum membaca intensif adalah sebagai kegiatan membaca secara cermat, teliti dan saksama. Model membaca model intensif ini digunakan dengan tujuan mencari informasi yang ada di dalam sebuah bacaan.

Membaca ini dapat pula diartikan sebagai proses membaca yang dilakukan secara mendalami persoalan dan upaya pembaca untuk memahami ide naskah dari ide pokok hingga ide penjelas. 

Affiliate Buku

1. Lalremruati 

Menurut Lalremruati, membaca intensif adalah jenis bacaan yang menuntut seseorang untuk membaca informasi secara spesifik. Dimana bacaan tersebut dapat dibandingkan dengan bacaan yang luas. Ketika membaca teknik intensif tidak hanya mendapatkan informasi tetapi juga juga akan mendapatkan kesenangan dan hiburan dari pesan yang dibaca. 

2. Tarigan 

Sementara menurut tarigan mendefinisikan membaca menggunakan teknik intensif termasuk kegiatan membaca yang tingkatannya lebih tinggi, karena dia tidak sekedar membaca. Melainkan memahami dan membutuhkan retensi waktu yang lebih lama.

Tarigan pun membagi membaca intensif ke dalam dua bentuk, yaitu membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Dikatakan membaca telaah isi karena menekankan pada isi bacaan secara mendalam. Sementara membaca telaah bahasa adalah upaya menuntut pemahaman terhadap bahasa yang digunakan. 

3. Brown 

Berbeda pandangan dengan brown yang mendefinisikan membaca intensif adalah membaca yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Dimana membaca secara intensif dapat digunakan untuk membaca sastra (telaah bahasa) ataupun membaca telaah isi yang dilakukan secara kritis, membaca kreatif dan dan membaca teliti.

Tujuan Membaca Intensif

Membaca intensif ternyata tidak hanya kita paham maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Tetapi ada beberapa tujuan lain yang wajib kamu tahu. Diantaranya sebagai berikut. 

1. Memperoleh pemahaman Bacaan 

Tujuan yang paling umum dari membaca intensif adalah kita dapat memperoleh pemahaman bacaan. Sesuai tujuan awal dari membaca adalah memahami isi bacaan guna memperluas pandangan, perspektif dan pengalaman baru lewat pengalaman orang lain. 

2. Menemukan pola teks secara terstruktur 

Terkadang kita membaca sesuatu hanya karena tuntutan saja. Berbeda ketika kita membaca secara intensif, disadari atau tidak, kita akan memiliki pengetahuan tentang struktur teks yang sedang di baca.

Nah buat mahasiswa sastra, membaca intensif untuk mengetahui pola teks dan struktur teks ini sering mereka praktekan karena untuk kepentingan kajian linguistic. 

3. Mengetahui Maksud dan Tujuan Penulis 

Tujuan yang sebenarnya akan kita peroleh secara otomatis saat membaca intensif adalah bisa memahami isi pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Ketika berbicara pesan penulis, sebenarnya kita tidak hanya berbicara tentang pesan secara tersurat, tetapi ada yang dinamakan pesan tersirat. 

Dimana pesan tersebut tidak disampaikan secara terang-terangan oleh penulis untuk pembaca. Sehingga tidak semua pembaca bisa menangkap pesan tersebut. Hanya pembaca yang memiliki kemampuan membaca intensif yang bisa melihat pesan tersurat tersebut. 

4. Sarana Linguistik 

Tujuan linguistik ini sebenarnya mengacu pada kajian sastra dan bahasa. DImana kita tidak hanya mendapatkan ilmu dan pandangan yang ingin disapaikan penulis, tetapi dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk menganalisis struktur linguistik yang ada.

Itulah beberapa tujuan membaca metode ini yang akan kamu peroleh, baik kamu rasakan secara sadar ataupun tidak sadar. Setelah itu, yuk bahas jenis-jenis membaca itu sendiri dari awal sampai akhir.

Jenis-Jenis Membaca Intensif

Seperti yang sudah disebutkan di atas, menurut Tarigan ada dua jenis membaca intensif, yaitu membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. 

1. Membaca telaah Isi 

Dikatakan membaca telaah isi apabila kegiatan membaca dilakukan dengan cara memahami isi, yang bertujuan menemukan bahan bacaan yang menarik, bermanfaat dan yang bersifat memberi pengetahuan bacaan yang lebih mendalam. Dibutuhkan keterampilan berupa ketelitian, kekritisan, pemahaman dan berpikir agar bisa menangkap ide, pesan dan amanat yang disampaikan oleh penulis. 

2. Membaca Telaah Bahasa 

Dikatakan sebagai membaca telaah bahasa adalah kegiatan membaca yang menuntut pembaca memahami tentang bahasa yang digunakan untuk membangun bacaan itu sendiri. 

Promo Buku

Membaca telaah bahasa disebut juga dengan membaca bahasa dan membaca sastra. Dimana metode membaca dilakukan dengan suara lirih atau di dalam hati. Membaca telaah bahasa umumnya dilakukan untuk menganalisis segi bahasa dan nilai-nilai sastra.

Itulah dua jenis membaca intensif menurut Tarigan. Dari dua jenis membaca secara intensif di atas, kamu lebih sering membaca jenis apa? Boleh sharing di kolom komentar.

Proses Cara Membaca Intensif

Barangkali ada sebagian dari kita yang beranggapan bahwa membaca intensif ya sekedar membaca begitu saja. Ternyata ada beberapa proses membaca dengan metode intensif loh. Apa saja sih prosesnya? Sebagai berikut. 

1. Pemahaman 

Otak manusia itu unik. Otak akan bekerja sesuai keinginan diri kita. Contoh sederhana, ketika kita membaca karena tuntutan, misal ada kewajiban membaca dari guru di depan kelas tanpa memperhatikan muatan dan pesan inti isi bacaan tersebut.

Maka kita pun hanya sekedar membaca saja. Otak tidak ada semangat untuk merekam isi penting dari bacaan tersebut. 

Contoh yang lain, kita mendapat tugas menghafalkan beberapa paragraf yang ada di dalam buku. Secara lisan dan ingatan bisa menghafal beberapa paragraf. Kemampuan menghafal belum tentu disertai kemampuan memahami paragraf yang diisi.

Sementara itu, ketika kita memahami sebuah bacaan, kita tidak bisa hafal setiap kata secara persis, tetapi kita tahu inti dan maksud dari isi bacaan tersebut. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman dalam membaca intensif adalah proses dasar yang harus diterapkan. Pemahaman itu sendiri bentuk dari interpretasi atau pemahaman kritis, dan kita memahami informasi yang disampaikan. 

2. Interpretasi 

Proses kedua dari membaca intensif adalah proses interpretasi. Dimana saat kita membaca intensif, otak kita dalam kondisi fokus. Ketika kita fokus dan memahami setiap kalimat yang disampaikan, secara otomatis otak kita akan berfikir dan terus berkembang.

Jika kalimat bacaan tersebut memiliki kualitas yang baik, tentu akan menciptakan kesan. Kesan yang terbentuk ini bentuk dari reaksi alam bawah sadar kita terhadap informasi yang mungkin bersifat menarik untuk kita, yang bersifat baru untuk kita atau sesuatu pesan yang bersifat awesome buat kita. 

Tahukah kamu jika pemahaman interpretasi yang berkesan cenderung bertahan dan tersimpan di dalam memori pikiran kita dalam jangka waktu panjang ataupun dalam waktu pendek.

Jika kita menyimpan interpretasi dalam jangka panjang, dalam waktu tertentu, saat membaca bacaan yang lain, maka di dalam memori otak kita akan menyimpan banyak sekali informasi-informasi penting (terbentuk dari kesan-kesan yang kita baca sebelum-sebelumnya).

Ketiga interpretasi dari berbagai perspektif itu terkumpul, maka sadara tau tidak sadar, kita akan melakukan komparasi, analisis yang nantinya akan melahirkan sebuah ide, gagasan dan inovasi. Itu alasannya penting sekali membaca, guna melahirkan sesuatu yang baru seperti tini. 

3. Pemahaman Kritis 

Sementara yang dimaksud dengan pemahaman kritis adalah kemampuan kita dalam menyerap informasi yang kita butuhkan secara cepat dan tepat. Bukan karena dilakukan secara cepat, dilakukan secara asal. Tetapi juga berdasarkan pertimbangan, analisis yang panjang. 

Secara teknis sebenarnya ini tidak perlu kita dalami, karena otak manusia sudah Tuhan ciptakan sedemikian rupa. Otak kita akan bisa melakukan analisis dan berpikir kritis secara otomatis dengan syarat, kita biasa berfikir dan mempertanyakan dan sering membaca. 

Itulah proses membaca intensif yang sebenarnya sederhana. Namun jika kita telisik dan dalami sangat kompleks.

Tips Membaca Intensif Yang Baik

Barangkali ada diantara kalian yang bertanya, gimana sih tips membaca intensif yang baik? Sebenarnya ada banyak variasi tips. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips jitu buat kalian. Langsung saja kita simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Membaca dengan jeli 

Tips yang pertama sudah pasti membaca dengan jeli. Saat kita membaca, sebenarnya kita sedang menjadi seorang pencari pasir di dalam sungai. Ketika kita hanya menggali isi sungai secara serampangan, maka yang kita dapatkan hanyalah pasir untuk bahan pembuat bangunan. Nilai harga pasir pun harga pasaran. 

Sebaliknya, jika kita jeli setiap kali menggali pasir. Setiap galian kita telaah dan kita cermati secara seksama, maka kita bisa mendapatkan emas yang harganya jauh lebih tinggi dan berharga. Begitupun ketika kita membaca dengan teknik ini.

Jika memperhatikan secara lebih esensial, yang menjadikan sebuah buku itu berfaedah atau tidak bukan semata-mata dari penulisnya. Tetapi dari diri kita dalam menggali informasi secara jeli. Analogi sederhana, Tuhan sudah menyebar ilmu pengetahuan dimana-mana, tetapi tidak semua orang bisa menangkap ilmu pengetahuan yang Tuhan sebarkan. 

Banyak orang yang mencari ilmu pengetahuan dengan cara umum, yaitu lewat lembaga pendidikan. Padahal, setiap jengkal kita melangkah, jika kita jeli kita bisa bisa mengambil ilmu pengetahuan yang Tuhan Bentangkan. Begitupun saat membaca dengan teknik intensif. Butuh kejelian agar kita bisa mampu memaknai setiap pesan yang tertulis. 

2. Persiapan Diri

Tips membaca secara intensif yang kedua adalah kesiapan diri. Sebenarnya ini ada kaitannya dengan ulasan di poin pertama. Kesiapan seseorang menentukan banyak sedikitnya pesan yang akan diperoleh. Menggeneralisasikan teori Baron & Byrne yang menyebutkan bahwa emosi negatif seseorang akan mempengaruhi penilaian. 

Saat kita sakit gigi, kita tidak bisa mengambil pesan, ilmu, struktur bahasa yang kita baca bukan? Saat sakit gigi, kita hanya sebatas membaca saja. Sementara saat kita dalam suasana hati yang senang, riang dan gembira, kita akan lebih bisa isi pesan buku yang kita baca. 

Dari kasus di atas menunjukan bahwa butuh persiapan diri agar bisa membaca secara intensif. Bentuk persiapan diri tentu saja kemampuan mengelola dan mengontrol emosi. Bahwa emosi negatif dan emosi positif akan mempengaruhi kita dalam memproses informasi. 

3. Mempertimbangkan Referensi

Tips membaca dengan intensif yang tidak kalah penting adalah mempertimbangkan referensi. Di zaman digitalisasi dan semakin banyak pilihan referensi, kita dituntut untuk selektif. Apalagi sekarang ada banyak sekali berita hoax yang tersebar dimana-mana. Berita-berita hoax itupun sifatnya susah dibedakan. 

Banyak juga referensi yang dari segi pertanggungjawabannya juga meragukan. Nah, untuk menghindari hal-hal seperti ini, penting sekali buat kita lebih berhati-hati. Jika perlu, cari referensi lewat buku, jurnal ataupun surat kabar untuk menghindari keambiguan dan kesalahan informasi. 

4. Konsentrasi 

Konsentrasi juga menjadi unsur yang tidak kalah penting dan wajib kamu lakukan. Jika kamu merasa sudah malas, atau tidak mood, lebih baik istirahat sejenak. Ketika mood sudah baik, baru dilanjutkan membaca. Dan ini sama seperti ketika saya menulis. 

Ketika saya merasa malas dan bosan, lebih baik saya mematikan laptop dan berhenti menulis. Ketika mood sudah kembali, maka saya kembali menulis. Saat saya membaca juga demikian. Hasilnya, jauh lebih efektif membaca saat suasana hati sedang mood.

Setidaknya ketika hati mood, maka otak kita dalam kondisi rileks. Suasana hati pun dalam situasi senang. Sehingga mudah mengatur emosi dan mudah pula pula untuk memusatkan pikiran dan hati kita pada satu fokus, yaitu membaca. Ketika kita bisa fokus pada apa yang kita baca, maka otak secara otomatis akan menyimpan informasi-informasi penting tersebut. 

Itulah beberapa tips membaca secara intensif yang bisa kamu coba praktekan. Semoga tips yang hanya 4 poin ini cukup membantu.

Perbedaan Membaca Intensif Dan Ekstensif

Jika sebelumnya kita sudah mempelajari tentang membaca intensif, maka ada yang disebut dengan membaca ekstensif. Jadi membaca ekstensif metode membaca secara cepat atau sekilas.

Tujuan dari membaca ekstensif adalah memahami isi penting dengan cara membaca cepat. Berikut perbedaan membacadengan teknik intensif dan ekstensif yang dikemas dalam format tabel untuk memudahkan.

Membaca IntensifMembaca Ekstensif
Dilakukan secara seksamaDilakukan secara luas
Bertujuan untuk memahami isi bacaan yang disajikan secara menyeluruh Memahami isi dengan cara membaca cepat
Tujuannya untuk meneliti bacaanMembaca skimming untuk keperluan hal-hal tertentu (misal saat membeli buku di toko buku online, kita bisa membaca secara skimming dengan cara membaca bagian daftar isi dan sinopsis)
Bertujuan untuk mendapatkan pemahaman Lebih sering digunakan untuk membaca survey reading
Berpikir kritis pada bacaanMembaca dangkal
Bertujuan mendapatkan ide, cocok buat para penulis yang mencari wawasan baru tentang hal baru. 

Itulah beberapa perbedaan membaca dengan metode intensif dan membaca ekstensif. Sebenarnya jika kita tinjau lebih dalam, membaca intensif dan membaca ekstensif akan pas ketika kita melihat konteksnya. Jadi ada kalanya kita harus membaca secara ekstensif, dan ada kalanya kita membaca secara intensif.

Jadi bisa disesuaikan berdasarkan situasi, kondisi dan peruntukannya. Semoga sedikit ulasan di atas bermanfaat. Apabila ada yang perlu ditanyakan atau ada saran lain bisa banget untuk diterapkan ya. Karena banyak sekali kok cara-cara terbaru yang lebih efektif. (Irukawa Elisa)

Baca Artikel Terkait Membaca

Tinggalkan komentar