Senam Ritmik: Definisi, Tujuan, Manfaat, Alat dan Gerakan

Sedang mencari tentang senam ritmik? Tepat sekali sebab disini akan dibahas lengkap mulai dari apa itu pengertian senam ritmik, tujuan, alat, manfaat dan gerakan yang digunakan.

Berbagai cabang olahraga dipertandingkan di olimpiade atau kejuaraan olahraga lainnya, salah satunya adalah cabang olahraga senam ritmik. Jenis olahraga senam ritmik ini termasuk dalam kategori olahraga senam, yang merupakan cabang olahraga dengan melibatkan gerakan yang membutuhkan kecepatan, kekuatan, serta keserasian gerakan fisik yang teratur.

Senam ritmik ini disebut juga sebagai senam irama, yang gerakannya mengikuti irama tertentu. Gerakan senam ritmik yang mengikuti irama ini kemudian membuat senam ritmik masuk dalam kategori senam artistik. Artinya, senam ritmik ini juga memperhatikan keindahan saat melakukannya. Cari tahu lebih lanjut mengenai senam ritmik dari penjelasan berikut ini.

Apa Itu Senam Ritmik

Senam ritmik memiliki nama lain senam irama, karena gerakan dalam senam ini mengikuti irama yang ada. Irama ini tidak hanya berasal dari musik saja, tapi juga dari nyanyian, tepukan tangan, maupun ketukan. Gerakan pada senam ritmik ini harus selaras atau sesuai dengan irama yang dimainkan, sehingga senam ritmik ini akan menghasilkan gerakan yang indah.

Jadi, aktivitas ritmik merupakan bagian dari cabang olahraga senam atau senam irama yang sering dilakukan dan diperlombakan.

Affiliate Buku

Pada awalnya, senam ritmik merupakan gerakan latihan bebas dengan gerakan yang lambat. Musik yang biasanya digunakan untuk mengiringi senam ritmik ini adalah musik dengan ketukan irama 3/4 maupun 6/8.

Beberapa contoh lagu yang digunakan untuk melakukan senam ritmik pada siswa sekolah dasar misalnya adalah Desaku dan Kelinciku.

Unsur-Unsur Senam Ritmik

Dalam melakukan senam ritmik, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu.

  1. Keluwesan
  2. Keserasian gerakan
  3. Keseimbangan
  4. Ketepatan
  5. Kecepatan irama
  6. Daya tahan seluruh anggota tubuh

Senam ritmik ini dapat dilakukan perorangan, berpasangan, maupun berkelompok, untuk menunjukkan koreografi yang dipadukan dengan gerakan akrobatik.

Tujuan Senam Ritmik

Senam ritmik merupakan jenis senam yang pertama kali diakui pada tahun 1800-an yang awalnya merupakan Latihan gerakan bebas yang dilakukan dengan mengikuti irama. Namun pada perkembangannya, senam ritmik ini menjadi bersifat kompetitif, bahkan dimasukkan sebagai salah satu cabang olahraga pada olimpiade atau perlombaan olahraga lainnya.

Sebagai olahraga yang pada awalnya adalah sebagai latihan gerakan bebas, ada beberapa tujuan dari senam ritmik, yaitu:

  1. Melatih kelenturan tubuh, yaitu supaya terjadi kelembutan otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh.
  2. Meningkatkan koordinasi tubuh, yaitu supaya terjadi koordinasi yang baik kerja antar organ-organ pada tubuh.
  3. Meningkatkan fungsi berbagai organ tubuh

Manfaat Senam Ritmik

Senam ritmik sebagai salah satu cabang olahraga memiliki berbagai manfaat, baik itu untuk anak-anak maupun orang dewasa. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari melakukan senam ritmik:

1. Baik untuk Kesehatan Tulang

Reseller Buku

Melakukan senam ritmik ternyata baik untuk tulang, yaitu dapat menjaga kesehatan tulang. Gerakan-gerakan pada senam ritmik akan membuat tubuh bertumpu pada satu bagian, misalnya berdiri pada satu kaki. Gerakan ini akan membuat tulang menjadi lebih kuat karena menahan beban tubuh pada satu titik saja.

Latihan senam ritmik yang konsisten akan membantu menjaga kekuatan tulang, terlebih jika Latihan senam ritmik dilakukan sejak dini, misalnya saat usia anak-anak.

2. Melatih Kelenturan Tubuh

Ketika melakukan gerakan senam ritmik, maka tubuh harus meregangkan dan menguatkan otot tubuh. Hal ini akan membantu untuk melatih kelenturan tubuh.

Terlebih, gerakan senam ritmik yang luwes akan membuat tubuh menjadi lebih lentur. Berbagai gerakan ini akan membantu untuk mengurangi risiko terjadinya cedera atau tubuh yang menjadi kaku.

3. Meningkatkan Fungsi Kognitif

Melakukan senam ritmik ternyata tidak hanya baik untuk tulang maupun otot, tapi juga baik untuk fungsi kognitif otak. Hubungan antara senam ritmik dengan fungsi kognitif tubuh adalah meningkatkan konsentrasi, fokus, hingga daya ingat.

Selain itu, melakukan senam ritmik juga membantu untuk menurunkan tingkat stres, karena melakukan gerakan senam ritmik akan memicu hormon kortisol (hormon stres) untuk turun. Dampaknya, seseorang tidak mudah merasa stres.

4. Baik untuk Anak-Anak

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa melakukan senam ritmik memiliki manfaat yang berhubungan dengan fungsi kognitif. Maka hal ini menunjukkan bahwa senam ritmik baik untuk anak-anak. senam ritmik juga akan meningkatkan konsentrasi pada anak-anak. Bukan hanya konsentrasi saat melakukan senam ritmik saja, namun juga meningkatkan konsentrasi anak-anak saat belajar.

Baca juga: Sejarah dan Manfaat Senam Secara Umum

Promo Buku

Alat Senam Ritmik

Senam ritmik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan alat dan tanpa menggunakan alat. Melakukan senam ritmik tanpa menggunakan alat berarti atlet senam ritmik tidak membawa atau menggunakan alat dalam melakukan senam ritmik. Namun, senam ritmik juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat.

Secara umum, alat yang digunakan dalam senam ritmik, antara lain  bola, simpai atau hoop, tali dan pita. Apa saja kegunaan dan penjelasannya? Mari pahami penjelasan berikut.

1. Bola

Dalam senam ritmik menggunakan bola, aturannya adalah satu orang memegang satu bola. Ukuran bola yang digunakan juga berbeda-beda, ada yang seukuran bola tangan, tapi ada juga yang ukurannya sebesar bola voli.

Selain ukuran bola yang berbeda-beda, gerakan senam ritmik menggunakan bola juga berbeda-beda, yaitu melempar, memantulkan, maupun menggelindingkan bola.

Baca juga: Teknik Dasar Permainan Bola Basket

2. Simpai atau Hoop

Alat lain yang juga digunakan dalam senam ritmik adalah simpai, atau hoop, yang sering juga disebut hulahup. Sama seperti bola, hula hoop dapat digunakan dengan berbagai gerakan pada senam ritmik. Beberapa gerakan senam ritmik menggunakan hulahop adalah melempar, menangkap, dan diputar di tubuh.

3. Tali dan Pita

Tali dan pita adalah dua alat lainnya yang sering digunakan dalam senam ritmik. Pita dan tali akan digerakkan oleh atlet senam dengan gerakan, gaya, dan cara yang berbeda-beda.

Contohnya adalah dengan membuat putaran kecil, putaran, besar, dan dililitkan ke tubuh dengan berbagai pola yang berbeda-beda. Agar tali dan pita mudah digerakkan oleh atlet, maka biasanya tali atau pita ini dipasang pada sebuah tongkat yang akan dipegang dan digerakkan oleh atlet saat melakukan senam ritmik.

Gerakan Dasar Senam Ritmik

Dalam melakukan senam ritmik, ada berbagai gerak dasar yang dapat dilakukan oleh tangan dan kaki. Gerakan dasar senam ritmik ini dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu langkah kaki, ayunan tangan, serta irama langkah kaki yang disertai dengan ayunan tangan. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

1. Langkah Kaki

Gerakan dasar langkah kaki pada senam ritmik yang pertama adalah langkah kaki, yang banyak diambil dari langkah dasar kaki pada senam aerobik. Setidaknya, ada enam gerakan dasar langkah kaki pada senam ritmik, yaitu:

  1. Marching, adalah gerakan jalan di tempat dengan mengangkat kaki hingga setinggi betis, lutut ditekuk 90 derajat, lalu kaki didaratkan mulai dari bagian depan hingga ke tumit.
  2. Jogging, merupakan gerakan rangkaian berlari di tempat. Ada berbagai gerakan jogging dalam senam ritmik, yaitu jogging kecil, jogging knee up, dan jogging butt tap.
  3. Skipping, merupakan gerak dasar langkah kaki dengan menggabungkan teknik hogging dan kicking. Gerakan skipping dilakukan dengan menekuk kaki ke arah bokong, lalu menendang dan meluruskan kaki ke samping atau depan. Saat melakukan skipping, kaki tidak boleh berada lebih tinggi dari pinggang saat diluruskan.
  4. Jumping jack, merupakan gerakan yang dilakukan dengan membuka kaki selebar satu setengah bahu, lalu kaki kembali menutup, yang kedua gerakan ini dilakukan dengan melompat.
  5. Lunge, merupakan gerakan melangkahkan kaki ke bagian depan atau samping tubuh, sambil memindahkan sebagian berat badan. Ketika melakukan lunge, bagian telapak kaki yang menyentuh lantai pertama kali adalah bagian depan kaki, baru diakhiri dengan bagian tumit.
  6. Knee up, adalah gerakan langkah kaki dengan mengangkat lutut setinggi pinggang, tungkai kaki atas sejajar dengan lantai, sedangkan tungkai kaki bawah tegak lurus, dan kaki bisa dibiarkan tertekuk atau lurus.

2. Ayunan Tangan

Selain gerakan langkah kaki, gerakan dasar lainnya dalam senam ritmik adalah ayunan tangan, yang banyak diambil dari gerakan ayunan tangan saat beraktivitas sehari-hari. Lima gerakan ayunan tangan dalam gerak dasar senam ritmik adalah:

  1. Bicep curl, adalah gerakan menekuk dan meluruskan persendian siku, yang juga bertujuan untuk melatih otot lengan pada bagian depan.
  2. Rowing, adalah gerakan ayunan tangan yang dilakukan seperti sedang mendayung. Gerakan rowing ini dapat membantu untuk melatih otot pada bagian samping tubuh.
  3. Chest press, merupakan gerakan mengayunkan atau mendorong lengan ke bagian depan dada, yang dapat membantu dalam melatih otot dada.
  4. Chest pull, adalah gerakan yang mirip dengan chest press. Namun pada chest pull, gerakan dasarnya dilakukan dengan menarik lengan ke arah dada.
  5. Butterfly dan cross arms, yaitu gerakan ayunan lengan di mana pesenam harus membuka dan menutup lengan bagian bawah di depan wajah, seperti sedang mengepakkan tangan. Sedangkan cross arms adalah gerakan yang dilakukan dengan menyilangkan lengan di bagian depan dada, kemudian membuka lengan ke bawah.

3. Langkah Kaki Disertai Ayunan Tangan

Gerakan dasar senam ritmik yang terakhir adalah gerakan langkah kaki disertai dengan ayunan tangan. Gerakan dasar ini merupakan kombinasi dari gerakan kaki dengan ayunan tangan atau lengan.

Misalnya saja, pesenam mengayunkan lengan ke belakang dengan melangkahkan kaki secara menyilang. Karena gerakan dasar ini menggabungkan dua gerakan dasar lainnya pada senam ritmik, maka tingkat kesulitan gerakan dasar ini juga lebih sulit.

Perbedaan Senam Ritmik dengan Senam Lainnya

Senam ritmik memiliki perbedaan yang cukup terlihat dengan jenis senam lainnya, misalnya dengan senam lantai. Berikut ini adalah tiga perbedaan utama senam ritmik dengan senam lainnya.

1. Musik atau Irama

Perbedaan senam ritmik dengan senam lainnya yang pertama, yaitu adanya musik yang digunakan atau irama yang mengiringi gerakan senam. Senam ritmik diiringi dengan musik, lagu, nyanyian, atau ketukan yang berirama. Gerakan senam ritmik ini nantinya akan disesuaikan dengan musik, nyanyian, ketukan, dan berbagai irama lainnya, sehingga gerakan senam menjadi lebih indah.

Hal ini berbeda dengan jenis senam lainnya, seperti senam lantai. Senam lantai tidak menggunakan musik dan berbagai irama lainnya untuk mengiringi gerakan senam.

2. Gerakan

Karena jenisnya yang berbeda dengan jenis senam lainnya, maka gerakan dari senam ritmik juga berbeda dengan jenis senam lainnya. Senam ritmik lebih mementingkan keindahan serta kelenturan tubuh pada gerakan-gerakannya. Sedangkan senam lainnya, seperti senam aerobic lebih mementingkan kekuatan tubuh.

3. Alat

Perbedaan lainnya antara senam ritmik dengan senam lainnya adalah pada penggunaan alat. Senam ritmik memang bisa dilakukan dengan ataupun tanpa alat. Penggunaan alat pada senam ritmik ini berbeda dengan senam lainnya, di mana jenis senam lainnya tidak menggunakan alat, misalnya pada senam aerobik.

Senam RitmikSenam Lain
Senam ritmik diiringi dengan musik, lagu, nyanyian, atau ketukan yang berirama.Senam lantai tidak menggunakan musik dan berbagai irama.
Senam ritmik lebih mementingkan keindahan serta kelenturan.senam lainnya, seperti senam aerobic lebih mementingkan kekuatan tubuh.
Adanya penggunaan alat.Tidak adanya penggunaan alat.

Senam ritmik ini menjadi senam yang menurut saya sangat banyak manfaatnya khususnya untuk kesehatan tubuh itu sendiri. Nah, semoga penjelasan diatas mengenai senam ritmik mulai dari pengertian, tujuan, alat, unsur-unsur, gerakan senam, serta perbedaan senam ritmik dengan yang lainnya dapat dipahami dengan baik. (Tyas Wening)

Baca juga artikel terkait Olahraga

Referensi Ilmiah Artikel Ini

  • Yuhantini, Eva Ferdita. 2017. FAKTOR PERFORMA SENAM RITMIK. Jurnal Ilmiah Adiraga. Volume 3 – Nomor 2, November 2017

Tinggalkan komentar