Psikologi Belajar: Pengertian, Hakikat dan Jenis

Psikologi belajar apa aja? Mari kita bahas dalam artikel ini mulai dari pengertian psikologi belajar, hakikat, jenis-jenis, manfaat dan cara menjadi pengajar baik dalam psikologi belajar itu sendiri.

Kegiatan mengajar tidak hanya berhubungan dengan pemahaman dan penyampaian materi, melainkan juga berhubungan erat dengan psikologi belajar. Mengapa? Sebab dalam kegiatan mengenyam pendidikan biasanya berlangsung dalam kurun waktu yang lama. 

Di Indonesia sendiri misalnya, masyarakat diwajibkan menuntut pendidikan dasar selama 9 tahun. Mulai dari jenjang SD, kemudian SMP, dan berlanjut ke jenjang SMA. Masa 9 tahun tentu bukan masa yang singkat. 

Maka tenaga pendidik terutama di lingkungan perguruan tinggi perlu melibatkan psikologi dalam kegiatan mengajar. Pengetahuan tentang psikologi dalam mengajar membantu para dosen untuk bisa menyesuaikan tuntutan zaman. 

Mulai dari pemahaman materi pembelajaran yang relevan dengan kondisi terkini. Sampai memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang sesuai untuk mahasiswa bisa punya daya saing tinggi di dunia kerja dan saat terjun ke tengah masyarakat. Lalu, apa itu psikologi belajar? 

Pengertian Psikologi Belajar

Hal penting pertama yang perlu dipahami tenaga pendidik adalah pengertian dari psikologi belajar yang juga dikenal dengan sebutan psikologi pendidikan. Sebelumnya, perlu mengetahui dulu pengertian psikologi secara umum. 

Psikologi secara etimologi atau secara asal kata berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang artinya “jiwa”. Kemudian juga dari kata logos yang artinya “ilmu pengetahuan”. Maka secara etimologi, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.

Beberapa ahli mendefinisikan psikologi sebagai ilmu jiwa, dan beberapa lagi mendefinisikannya sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. Sedangkan psikologi belajar maka pengertian psikologi digabungkan dengan pengertian belajar. 

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya.

Sehingga psikologi belajar atau psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang prinsip-prinsip manusia dalam proses belajar dan pembelajaran. 

Melalui psikologi pendidikan ini, seorang tenaga pendidik memiliki kesempatan untuk mengetahui kondisi kejiwaan peserta didiknya. Sehingga tenaga pendidik tersebut tahu kapan peserta didik paham dan kapan sebaliknya, kemudian bisa menjelaskan ulang.

Baca juga: Pengertian Ilmu Psikologi

Pengertian Psikologi Belajar Menurut Para Ahli

Supaya bisa lebih paham lagi pengertian dari psikologi belajar, maka bisa mengetahui juga pengertian yang disampaikan oleh sejumlah ahli. Berikut beberapa diantaranya: 

Lister D. Crow and Alice Crow

Definisi yang pertama dikemukakan oleh Lister D. Crow dan juga Alice Crow. Melalui buku mereka yang berjudul “Educational Psychology” keduanya menjelaskan pengertian dari psikologi belajar. 

Menurut mereka, psikologi belajar adalah Ilmu pengetahuan praktis yang berusaha untuk menerangkan belajar sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan secara ilmiah dan fakta-fakta sekitar tingkah laku manusia.

Sehingga psikologi belajar merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang seluruh prinsip dalam kegiatan belajar. Ilmu ini penting untuk menjadikan tingkat pemahaman selama proses belajar lebih maksimal karena disesuaikan dengan prinsip yang ada. 

W.S. Winkel

Pendapat yang kedua disampaikan oleh W.S Winkel yang menjelaskan definisi psikologi pendidikan melalui bukunya yang berjudul “Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar“. 

Winkel menjelaskan, psikologi pendidikan adalah salah satu cabang dari psikologi praktis yang mempelajari prasarat-prasarat (fakta- fakta) bagi belajar di sekolah berbagai jenis belajar dan fase-fase dalam semua proses belajar.

James Drever

Pendapat ketiga datang dari James Drever yang menjelaskan definisi psikologi pendidikan dalam bukunya yang bertajuk “Kamus Psikologi”. Beliau menjelaskan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi terapan (applied psychology) yang berkenaan dengan penerapan asas-asas dan penemuan psikologis problema pendidikan ke dalam bidang pendidikan.

H. Carl Witherington

Pendapat yang terakhir datang dari H. Carl Witherington yang juga menjelaskan detail tentang pengertian psikologi belajar. Yakni melalui buku yang ditulisnya dan berjudul “Educational Psychology”.

Promo Buku

Witherington menjelaskan bahwa psikologi pendidikan adalah suatu studi tentang proses-proses yang terjadi dalam pendidikan. Sehingga segala bentuk proses yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar akan dipelajari di bidang studi satu ini. 

Melalui sejumlah pendapat ahli tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan. Pengertian dari psikologi belajar adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mempelajari, menganalisis prinsip-prinsip perilaku manusia dalam proses belajar dan pembelajaran.

Hakikat Psikologi Belajar

Belajar tentang psikologi pendidikan adalah hal penting bagi tenaga pendidik, baik guru maupun dosen. Sebab kegiatan mengajar adalah kegiatan yang penuh dengan unsur psikologi di dalamnya. 

Profesi tenaga pendidik kemudian dekat dengan masalah psikologi dibandingkan dengan profesi lain. Misalnya profesi dokter, ahli hukum seperti pengacara, dan lain sebagainya. Hal ini terlihat dari kebutuhan tenaga pendidik untuk memahami karakter anak didiknya. 

Saat menjelaskan suatu materi dan ada peserta didik yang tidak mendengarkan atau mungkin susah untuk paham. Maka tenaga pendidik yang sudah paham ilmu psikologi pendidikan tidak akan memarahi mereka. Melainkan melihat sisi psikologisnya. 

Bisa jadi, pemahaman peserta didik kurang karena menghadapi materi pembelajaran yang tidak mereka sukai. Semakin susah maka semakin membuat mereka tidak menyukainya. Lalu, apakah kegiatan belajar harus dihentikan? 

Tentunya tidak, karena kegiatan belajar mengajar tidak dapat dihentikan begitu saja hanya karena ada peserta didik yang tidak suka materinya. Hal ini kemudian menciptakan PR bagi tenaga pendidik untuk menemukan solusinya supaya peserta didik tersebut perlahan suka dan rajin belajar. 

Ilmu tentang psikologi belajar inilah yang kemudian menciptakan banyak sekali metode mengajar. Ada yang menggunakan metode tanya jawab, diskusi, eksperimen, turun ke lapangan langsung, menggunakan materi berbentuk video, melibatkan teknologi, dan lain-lain. 

Semua metode ini bertujuan untuk menguasai aspek psikologi peserta didik untuk bisa menyukai atau tertarik dengan materi pembelajaran. Jika mereka sudah tertarik maka mereka akan menyimak penjelasan dengan seksama dan perlahan menjadi suka. 

Hal Penting Bagi Pengajar Dalam Mengajar

Dalam kegiatan mengajar dan masih berhubungan dengan psikologi belajar, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh tenaga pendidik. Hal-hal penting dalam kegiatan mengajar yang dimaksudkan antara lain: 

1. Menyiapkan Materi Pembelajaran

Hal penting pertama yang perlu disiapkan tenaga pendidik sebelum mengajar adalah menyiapkan materi pembelajaran. Prinsipnya adalah sudah menyusun silabus, sehingga dalam satu semester ada berapa pertemuan. 

Setiap pertemuan kemudian membahas materi apa saja. Penentuan ini penting agar pembelajaran berjalan dengan baik dan terstruktur. 

2. Memahami Materi Pembelajaran

Tenaga pendidik juga perlu belajar sebelum mengajar. Materi apapun yang sudah dipelajari dan dikuasai tetap perlu dipelajari ulang. Supaya paham luar dalam dan bisa menjelaskan dengan berbagai cara, mulai dari cara umum sampai cara yang mengandung unsur “jembatan keledai” di dalamnya. 

3. Menentukan Metode Pembelajaran

Berikutnya adalah menentukan metode pembelajaran, disesuaikan dengan karakter peserta didik dan karakter materi yang akan disampaikan. Sehingga penjelasan lebih menarik dan mudah dipahami oleh seluruh peserta didik. 

4. Menyiapkan Media Pembelajaran 

Media pembelajaran juga perlu ditentukan, apakah perlu proyektor di kelas atau tidak? Jika mengajar secara online maka bisa menyiapkan media seperti smartphone, wifi, dan sebagainya. Penentuan media mengajar online sebaiknya juga menyesuaikan dengan kondisi peserta didik, agar semua bisa berpartisipasi. 

5. Memperhatikan Jam Mengajar 

Lama waktu kegiatan belajar juga perlu diatur sejak awal. Saat pembelajaran dilakukan di kelas maka jam belajar menyesuaikan ketentuan kampus. Namun, ada kalanya jam belajar ini terasa terlalu lama. 

Maka tenaga pendidik bisa memvariasikan penjelasan dengan topik lain. Misalnya bercerita pengalaman pribadi, kisah inspiratif, bercanda, dan lain sebagainya. 

6. Memahami Karakter Peserta Didik 

Mengetahui karakter peserta didik adalah hal penting dalam mensukseskan kegiatan mengajar. Kenapa? Sebab karakter tersebut menentukan metode pembelajaran mana yang akan digunakan dan bagaimana menyampaikan materi dengan baik. 

Selain itu, karakter peserta pendidik yang berhasil dipahami akan membantu tenaga pendidik mengetahui kapan mereka punya masalah dan kapan sebaliknya. Meskipun masih berkutat di peserta didik tertentu yang menarik perhatian. Namun perlahan hal ini bisa diterapkan ke seluruh peserta didik di kelas. 

Jenis Metode Psikologi Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran, diperlukan metode khusus untuk bisa menyampaikan materi dengan baik sekaligus bisa dipahami dengan baik juga oleh peserta didik. Maka ada beberapa metode dalam psikologi belajar, berikut penjelasannya: 

A. Psikologi Klinis

Metode klinis merupakan metode yang digunakan dalam ilmu psikologi untuk menyelidiki secara teliti sejumlah individu yang mana memiliki gangguan atau kelainan dalam batas waktu yang cukup lama.

Secara sederhana, metode klinis dilakukan dengan meneliti karakter atau respon peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Mana yang memunculkan reaksi merasa terganggu dan sebaliknya pada saat berhadapan dengan waktu belajar yang lama. 

Metode klinis ini bisa membantu memecahkan masalah tertentu yang kerap terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya: 

  1. Mengetahui jumlah peserta didik yang mengalami kesulitan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. 
  2. Mengetahui apa yang menyebabkan peserta didik sukar mengikuti kegiatan pembelajaran. 
  3. Bisa membantu mengetahui kondisi emosi peserta didik, sebab belajar hal yang menurut mereka susah dan tidak disukai bisa membuat mereka marah dan kemudian menyatakan protes. 

Supaya bisa mengetahui solusi terbaik, maka tenaga pendidik perlu waktu untuk melakukan pendekatan. Sehingga bisa tahu dengan benar apa masalah yang sebenarnya terjadi, untuk kemudian memberi solusi yang tepat. 

B. Psikologi Kuesioner

Metode yang kedua di dalam psikologi belajar adalah psikologi kuesioner. Yakni metode dimana tenaga pendidik mengajukan sejumlah pertanyaan, umumnya secara tertulis mengenai topik-topik psikologi, sosial, dan pendidikan. 

Pertanyaan ditujukan kepada peserta didik, sehingga bisa mengetahui apa yang mereka rasakan dan mereka alami selama kegiatan pembelajaran. Daftar pertanyaan bisa dibuat banyak dan mirip bisa juga sebaliknya sesuai kebutuhan. 

Hasil jawaban yang diberikan peserta didik kemudian membantu menemukan masalah yang menyebabkan kegiatan belajar kurang efektif. Bisa karena materinya sulit, bisa karena materinya tidak disukai atau dibenci, bisa juga karena penjelasan tenaga pendidik kurang pas. 

Metode psikologi kuesioner ini cukup banyak digunakan, biasanya tanpa perlu mencantumkan nama pemberi jawaban. Sehingga mereka leluasa memberi jawaban yang sesuai dengan kondisi dan psikologi mereka. 

Selain itu, metode ini juga dikenal punya beberapa kelebihan. Seperti: 

  1. Tidak memakan biaya, karena pertanyaan cukup dicetak ke media kertas dan dibagikan ke seluruh peserta didik. 
  2. Membantu mendapatkan banyak data dalam waktu singkat. 
  3. Mendapatkan data berkualitas, karena jawaban peserta didik cenderung jujur saat mengisi kuesioner yang dibagikan. 

C. Psikologi Eksperimen

Metode kedua dalam psikologi belajar adalah metode psikologi eksperimen. Sesuai dengan namanya, pada metode ini dilakukan pengamatan secara teliti dalam kurun waktu tertentu untuk mengetahui aspek psikologi peserta didik. 

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui reaksi peserta didik dalam menghadapi materi pembelajaran tertentu, pada waktu atau momen tertentu, dan dalam jangka waktu tertentu juga. 

Hasil pengamatan ini kemudian menjadi data yang bisa memberi jawaban atas beberapa hal. Seperti: 

  1. Adanya masalah atau problem yang dialami oleh peserta didik. 
  2. Mengumpulkan teori maupun konsep yang berkaitan dengan problem yang berhasil ditemukan tersebut. 
  3. Mencari hipotesis atau jawaban sementara atas seluruh data hasil pengamatan. 
  4. Diuji dengan cara empiris sesuai dengan data-data yang ada di lapangan saat dilakukan pengamatan. 
  5. Menampilkan kesimpulan secara general dengan memperhatikan keseluruhan data yang berhasil didapatkan. 

D. Psikologi Studi Kasus

Metode berikutnya dalam psikologi pendidikan adalah psikologi studi kasus atau case study method. Metode studi kasus adalah proses menyusun catatan mengenai pengalaman, masalah yang pernah dihadapi, fakta umum yang relevan, sejarah pendidikan sebelumnya, dan lain-lain dari peserta didik. 

Pada metode ini juga dilakukan pengamatan dan kemudian dilakukan proses pengumpulan data sebelum menarik kesimpulan. Hanya saja pengamatan yang dilakukan tidak hanya melihat reaksi yang bisa terlihat oleh mata saja. 

Melainkan juga melihat latar belakang dari peserta didik yang menjadi sasaran pengamatan. Misalnya mengenai kondisi ekonomi keluarga, peristiwa yang pernah dialami, bagaimana prestasi akademik sebelumnya, dan lain-lain. 

Manfaat Mempelajari Psikologi Belajar

Mempelajari tentang psikologi belajar tentu bukan kegiatan tanpa memberi manfaat. Pemahaman mengenai ilmu pengetahuan ini memberi manfaat menarik sebagai berikut: 

1. Menentukan Tujuan Pembelajaran 

Psikologi belajar akan membantu tenaga pendidik untuk menentukan tujuan pembelajaran. Apakah ingin memastikan seluruh peserta didik paham materi pembelajaran atau punya tujuan yang lainnya. Sebab sudah paham karakter dari seluruh peserta didiknya. 

2. Mengatur Kondisi Belajar yang Efektif 

Pemahaman tenaga pendidik mengenai karakter peserta didik bisa membantu mengatur kondisi belajar lebih efektif. Sehingga tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan bisa tercapai dengan baik. 

3. Mencegah Masalah dalam Pembelajaran 

Kegiatan pembelajaran tentu ada kalanya muncul masalah. Masalah ini bisa dicegah jika tenaga pendidik menjalankan metode-metode psikologi belajar. Sebab bisa mengetahui ada tidaknya masalah sejak awal dan menyusun strategi untuk mengatasi atau mencegahnya. 

4. Menjaga Kesehatan Jiwa Peserta Didik

Psikologi sekali lagi adalah ilmu yang mempelajari kejiwaan. Sehingga psikologi belajar membantu melaksanakan kegiatan belajar yang kondusif dan memberi rasa nyaman bagi peserta didik. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan jiwa peserta didik tersebut. 

5. Mengatasi Masalah Pribadi Peserta Didik 

Masalah dalam kegiatan pembelajaran bisa bersumber dari masalah pribadi peserta didik. Seorang mahasiswa yang keluarganya mengalami masalah ekonomi bisa berdampak pada prestasi belajarnya. Maka untuk mengetahuinya perlu dilakukan psikologi belajar dengan metode-metode yang sudah dijelaskan di awal. 

6. Memahami Peserta Didik dengan Baik 

Tenaga pendidik perlu memahami karakter peserta didik supaya bisa menyediakan metode pembelajaran yang sesuai. Proses transfer ilmu kemudian bisa lancar dan bisa mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan di awal. 

Lewat psikologi pendidikan maka seorang tenaga pendidik bisa mencapai tujuan pendidikan. Kemudian juga bisa mentransfer ilmu dengan baik, tidak hanya didengarkan namun dipahami oleh seluruh peserta didik.

Selain itu juga membantu membangun kedekatan dengan peserta didik. Sehingga memahami ilmu psikologi pendidikan ini sangatlah penting.

Baca artikel penting psikologi lainnya

Tinggalkan komentar