Biaya Eksplisit dan Implisit: Definisi dan Contoh

Dalam sebuah ilmu ekonomi, kita mengenal dua jenis biaya, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Berikut definisi, contoh dan perbedaanya.

Biaya eksplisit dan implisit berhubungan dengan biaya atau anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan maupun organisasi. Berikut ini akan dijelaskan pengertian keduanya, lengkap dengan contoh dan perbedaan biaya eksplisit dan implisit.

Proses produksi yang terjadi pada sebuah perusahaan atau organisasi akan selalu memerlukan biaya, agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar. Biaya proses produksi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.

Biaya Eksplisit

1. Pengertian Biaya Eksplisit

Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, ada yang dinamakan atau disebut sebagai biaya eksplisit. Biaya eksplisit atau yang disebut sebagai explicit cost ini dapat diartikan sebagai biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan atau organisasi selama proses produksi berlangsung.

Bentuk dari biaya eksplisit ini adalah kas, sehingga nantinya laporan biaya ini bisa terlihat pada laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan atau organisasi. Pada biaya eksplisit, ada pertukaran cash atau transaksi yang terjadi.

Affiliate Buku

Pertukaran transaksi berupa uang yang dikeluarkan inilah yang nantinya akan dicatat dalam laporan atau catatan keuangan perusahaan.

Biaya eksplisit dibagi menjadi dua jenis, yaitu biaya tetap atau fixed cost dan biaya variabel atau variable cost. Biaya tetap yang dimaksud dalam biaya eksplisit adalah biaya yang nilainya cenderung tetap dan tidak mudah mengalami perubahan.

Biaya variabel dalam biaya eksplisit adalah jenis biaya yang nilainya dapat dengan mudah berubat dalam periode pencatatan keuangan.

2. Contoh Biaya Eksplisit

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dalam pengertian biaya eksplisit, jenis biaya ini adalah pengeluaran yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan. Beberapa contoh biaya eksplisit yang dikeluarkan oleh perusahaan atau organisasi yaitu berbentuk:

a. Gaji Karyawan

Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi membutuhkan sumber daya manusia, baik itu untuk pengoperasian alat, produksi barang secara manual, maupun jasa yang diberikan oleh perusahaan.

Setiap bulannya, karyawan yang melakukan proses produksi ini akan mendapatkan gaji atau upah, baik itu diberikan secara harian, mingguan, mauupun bulanan. Pengeluaran perusahaan berupa gaji atau upah karyawan yang dikeluarkan secara rutin ini termasuk contoh biaya eksplisit, karena selalu tercatat dalam catatan keuangan perusahaan.

b. Biaya Proses Produksi

Biaya eksplisit yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan biaya yang digunakan dalam proses produksi. Biaya proses produksi yang dimaksud dalam biaya ini contohnya seperti pembelian bahan baku produksi, pembelian material tambahan, pembelian alat, atau berbagai pengeluaran lain yang dipakai selama proses produksi produk berlangsung.

c. Biaya Lokasi

Reseller Buku

Perusahaan atau organisasi membutuhkan lokasi di mana kantor, gudang, atau Gedung lainnya berdiri. Lokasi ini berfungsi sebagai tempat proses produksi berlangsung, sebagai kantor dari perusahaan, atau tempat menyimpan berbagai bahan baku dan hasil produksi.

Biaya eksplisit yang dianggarkan untuk biaya lokasi ini digunakan untuk membayar biaya sewa tempat, membeli gedung baru, melakukan renovasi gedung, membeli lahan, maupun hal lain yang berhubungan dengan lokasi perusahaan atau organisasi.

d. Biaya Pemasaran

Produksi barang yang sudah selesai dilakukan oleh perusahaan atau organisasi kemudian akan dipasarkan kepada pelanggan atau khalayak. Proses pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan ini ada berbagai macam bentuknya.

Beberapa contoh proses pemasaran produk ini misalnya seperti melakukan penjualan langsung, membuka gerai penjualan, membayar influencer, atau membuat iklan.

Rekomendasi Buku Ekonomi

Buku Belajar Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint) 2019 Buku Ajar Dasar Dasar Akuntansi Buku Cara Mudah menyusun business plan

Biaya Implisit 

1. Pengertian Biaya Implisit

Biaya implisit atau implicit cost disebut juga sebagai biaya tersirat dan merupakan kebalikan dari biaya eksplisit.

Biaya implisit adalah biaya atau pengeluaran tidak terduga yang kadang disebut juga sebagai biaya yang tidak terlihat. Berbeda dengan biaya eksplisit, biaya implisit yang sifatnya tidak terduga dan tidak terlihat ini tidak tercatat dalam catatan keuangan atau kas perusahaan.

Penyebabnya karena biaya implisit ini tidak dikeluarkan dalam bentuk kas dan tidak terjadi proses pertukaran uang atau bentuk transaksi lainnya. Biaya implisit yang terjadi dapat meliputi beberapa contoh. Misalnya seperti penyusutan harga properti perusahaan, penyusutan nilai alat, hingga penghematan dan pengeluaran yang tidak melibatkan transaksi keuangan.

Promo Buku

2. Contoh Biaya Implisit

Biaya implisit disebut juga sebagai biaya tersirat dan seringnya tidak tertulis di catatan keuangan, karena tidak adanya transaksi keuangan. Berikut ini adalah beberapa contoh biaya implisit dalam perusahaan agar lebih mudah memahami pengertian biaya implisit:

a. Pelatihan Karyawan

Pelatihan karyawan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi termasuk salah satu contoh biaya implisit. Pelatihan karyawan akan mengorbankan waktu bekerja karyawan tersebut dan tidak bisa bekerja secara maksimal. Akibatnya, perusahaan akan mengeluarkan biaya berupa sumber daya manusia (SDM) yang tidak dapat diukur dengan uang.

b. Penyusutan Nilai Aset

Perusahaan memiliki berbagai aset yang digunakan pada proses produksi, seperti gedung dan alat-alat yang digunakan. Berbagai aset ini akan mengalami penyusutan nilai dibandingkan harga beli.

Penyusutan nilai aset ini nantinya akan memengaruhi proses produksi, namun tidak dapat dituliskan pada laporan keuangan karena tidak ada transaksi keuangan yang berlangsung.

c.  Penggunaan Properti

Penggunaan properti sebagai contoh biaya implisit misalnya saat properti perusahaan, seperti gedung operasional digunakan untuk kepentingan perusahaan itu sendiri. Misalnya seperti melakukan seminar, pelatihan, atau acara lainnya. Mengadakan berbagai acara internal dengan menggunakan properti perusahaan dapat mengurangi biaya sewa gedung atau ruangan lain untuk mengadakan acara itu.

Penggunaan properti ini memang bisa menghemat biaya sewa dan mengurangi biaya eksplisit, namun cara ini juga dapat mengurangi pemasukan perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak bisa menyewakan gedung atau ruangan, sehingga perusahaan tidak mendapatkan laba.

Rekomendasi Buku Ekonomi

Buku Ekonomi Pembangunan (Teori dan… Buku Ekonomi Lingkungan Buku Ekonomi Mikro Analisis dan Pendekatan Praktis

Baca juga: 10 Jenis Akuntasi

Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit

Setelah mengetahui tentang biaya eksplisit dan implisit beserta dengan contohnya, sekarang ketahui apa saja perbedaan dari biaya eksplisit dan biaya implisit ini.

a. Pencatatan

Perbedaan antara biaya eksplisit dan biaya implisit yang pertama adalah pada pencatatannya di catatan keuangan. Sifat keduanya yang berbeda membuat biaya eksplisit dapat dituliskan dalam catatan keuangan perusahaan, sementara biaya implisit tidak dapat dituliskan di catatan keuangan.

Perbedaan keduanya ini terjadi karena perbedaan transaksi keuangan yang terjadi antara keduanya.

b. Penghitungan Keuntungan

Biaya eksplisit dan biaya implisit tidak hanya berbeda dari aspek pencatatan saja, tapi juga dari penghitungan keuntungan keduanya. Biaya eksplisit bisa membantu untuk menghitung laba akuntansi dan laba ekonomi.

Berbeda dengan biaya eksplisit, biaya implisit menunjukkan atau membantu pada penghitungan keuntungan ekonomi perusahaan saja.

c.  Pelaporan Kepada Perusahaan

Proses pencatatan biaya eksplisit dan biaya implisit dalam sebuah perusahaan memengaruhi pelaporan keuangan kepada perusahaan atau pihak manajemen perusahaan. Biaya eksplisit yang bisa dicatat di laporan keuangan ini nantinya bisa dilaporkan kepada pihak manajemen perusahaan, sebagai pengeluaran yang terlihat.

Biaya implisit yang disebut juga sebagai biaya tersirat ini tidak dapat dilaporkan ke perusahaan, karena tidak adanya pencatatan keuangan atau transaksi keuangan yang terjadi dan tercatat dalam laporan keuangan.

d. Kepastian

Biaya eksplisit dan biaya implisit juga dibedakan dari kepastian pendapatan atau pengeluarannya. Maksudnya adalah biaya eksplisit bisa dipastikan jumlahnya, sedangkan biaya implisit tidak dapat dipastikan jumlahnya, baik itu pengeluaran, pemasukan, atau keuntungannya.

Perbedaan kepastian antara biaya eksplisit dan biaya implisit ini disebabkan oleh ada atau tidaknya transaksi keuangan yang terjadi antara keduanya.

Transaksi keuangan yang dilakukan pada biaya eksplisit membuat jumlah biaya yang dikeluarkan dapat dipastikan. Sedangkan tidak adanya transaksi keuangan pada biaya implisit membuat jenis biaya ini tidak dapat dipastikan jumlahnya, baik itu kerugian maupun keuntungannya.

Baca Artikel Akuntansi dan Ekonomi Lainnya.

Rekomendasi Buku Pemasaran

Buku Strategi Manajemen Pemasaran di Era Digital Buku Pemasaran Kreatif untuk Segala Bisnis Buku Referensi Strategi Pemasaran 5.0

Dapatkan Buku-Buku Psikologi Lainnya di Buku Pemasaran

(Penulis: Tyas Wening)

Tinggalkan komentar