4 Cara Menumbuhkan Minat Baca Generasi Muda Indonesia

Cara Menumbuhkan Minat Baca — Dipikir-pikir kita seringkali dinasehati untuk rajin membaca. Dari kecil, kita diajarkan untuk rajin membaca terutama membaca buku. Memasuki bangku sekolah, kita kian sering menerima anjuran ini. Bahkan hingga kita masuk dunia perkuliahan seperti sekarang.

Semakin aku banyak membaca, semakin banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apapun – Voltaire.

Banyak tokoh menekankan pentingnya membaca. Tokoh-tokoh terkemuka di dunia dan di Indonesia. Kita pasti pernah setidaknya sekali dalam seumur hidup membaca kalimat bijak mereka tentang membaca.  Mulai dari golongan filsuf, pejabat negara, pebisnis, penulis, dosen dan lainnya.

Membaca memang aktivitas yang bermanfaat. Sangat mudah mencari informasi tentang manfaat membaca. Di era sekarang yang serba canggih, kita bisa mengetikkan kata kunci `manfaat membaca` di mesin pencarian internet. Wus! Dalam hitungan detik muncul berbagai artikel yang mengulas manfaat membaca.

Sayangnya, meski kita dan banyak orang tahu manfaat membaca tapi menumbuhkan dan membiasakan untuk membaca adalah perkara yang cukup susah.

Indonesia sendiri menjadi negara dengan minat baca rendah di dunia. Tahu nggak? Berdasarkan data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0.0001% Dari 1000 orang Indonesia hanya ada  yang gemar membaca. 

Affiliate Buku

Angka ini tentu tidak bisa dibanggakan. Ini bukan pencapaian baik. Bahkan Indonesia masih kalah dari negara tetangga di Asia Tenggara yakni Thailand. Dalam survei Central Connecticut State University (CSSU) tahun 2016 silam, Indonesia menempati peringkat 60 dalam peringkat Most Littered Nation in the World.

Daftar Minat Baca Negara di Dunia

NegaraRangking
Finland1
Norway2
Iceland3
Denmark4
Sweden5
Switzerland6
United States7
Germany8
Latvia9
Netherlands10
Canada11
France12
Luxembourg13
Estonia14
New Zealand15
Australia16
United Kingdom17
Belgium18
Israel19
Poland20
Malta21
South Korea22
Czech Republic23
Ireland24
Italy25
Austria26
Russia27
Slovenia28
Hungary29
Slovak Republic30
Lithuania31
Japan32
Cyprus33
Bulgaria34
Spain35
Singapore36
Chile37
Mexico38
China39
Greece40
Romania41
Portugal42
Brazil43
Croatia44
Qatar45
Costa Rica46
Argentina47
Mauritius48
Serbia49
Turkey50
Georgia51
Tunisia52
Malaysia53
Albania54
Panama55
South Africa56
Colombia57
Morocco58
Thailand59
Indonesia60
Botswana61

Banyak faktor membaca yang mempengaruhi tinggi-rendahnya minat baca. Terdapat faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi persepsi, motivasi, dan atensi individu. Tidak semua orang memiliki ketertarikan terhadap aktivitas membaca.

Sementara itu, faktor eksternal terdiri akses terhadap sumber bacaan, sarana dan prasarana, fasilitas yang mendukung, perkembangan teknologi, hingga kebijakan pemerintah yang mendukung tumbuhnya minat baca masyarakat. Faktor eksternal lebih mengarah pada lingkungan di sekitar individu atau kondisi di luar individu.

Kebiasaan membaca yang rendah berkorelasi dengan ketersediaan akses. Rendahnya minat baca dipengaruhi pula oleh kurangnya akses masyarakat terhadap sumber bacaan. Peneliti dari Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Balitbang Kemendikbud menyatakan bahwa ada korelasi antara akses dan kebiasaan.

Baca juga : Pengertian Membaca

Di Indonesia, akses terhadap sumber bacaan masih belum merata. Apalagi di Indonesia bagian timur seperti Papua, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Di 4 wilayah ini fasilitas yang mendukung minat baca masyarakat sangat tidak memadai seperti perpustakaan dan buku bacaan.

Cara Menumbuhkan Minat Baca

Reseller Buku

Menumbuhkan minat baca perlu upaya yang serius. Bila tidak, masyarakat akan semakin jauh dengan kebiasaan membaca. Apa yang terjadi bila tingkat minat baca masyarakat rendah?

Bisa dilihat semakin hari semakin banyak menemukan hoaks. Selain itu banyaknya ujaran kebencian di media sosial adalah wujud dari dampak rendahnya minat baca.

Melansir kompas.com, dampak rendahnya minat baca terhadap generasi muda:

  1. Generasi akan menjadi generasi pemalas
  2. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Akhirnya  generasi mudah tidak mampu bersaing dengan bangsa lain
  3. Kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kurang berpengetahuan
  4. Wawasannya sempit
  5. Kesulitan mengembangkan potensi diri
  6. Melahirkan generasi yang egois dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar

Reading is the heart of education, begitulah kata Satria Dharma, penggagas Gerakan Literasi Sekolah. Apa jadinya dengan pendidikan Indonesia apabila masyarakat tidak punya minat terhadap membaca lagi? Untuk itu penting sekali untuk menumbuhkan minat baca. 

Cara menumbuh minat baca yang bisa ditempuh adalah sebagai berikut. Cara ini dilakukan pada level individu.

Artinya, cara ini berkaitan dengan faktor internal. Sedangkan cara untuk meningkatkan faktor eksternal agar lebih mendukung minat baca masyarakat tidak dibahas dalam konteks ini.

Sehingga cara ini terbatas untuk individu agar ketertarikannya membaca buku bisa tumbuh.

Kamu bermasalah dengan motivasi membaca buku?

Promo Buku

Cepat bosan saat membaca buku?

Kamu bisa mencoba cara ini. Kemungkinan cara ini dapat membuat kegiatan membaca lebih menarik dan menyenangkan sesuai dengan seleramu.

Mengutip bbc.com, ada 4 cara yang bisa digunakan untuk menumbuhkan minat baca:

1.Membacalah karena Memang Ingin

Cara pertama adalah tanamkan pada diri sendiri bahwa kamu memang ingin membaca. It`s to read because you want to.

Temukan alasan paling tepat untuk membaca buku. Bahwa memang kamu harus membaca karena kamu membutuhkannya.

Cara ini terinspirasi dari pengalaman Cristina Chipurici. Saat berusia 4 taun, ia sanagt bersemangat untuk membaca. Bahkan ia melahap banyak buku. Namun ada satu kejadian yang membuatnya enggan membaca buku lagi.

Ketika memasuki sekolah, ia diwajibkan untuk membaca buku. Kewajiban ini justru membuatnya muak dan tertekan. Smapai usai 20-an, minat bacanya masih sangat rendah.

Namun titik bali itu terjadi saat ia menyadari bahwa ada perbedaan yang sangat mencolok antara membaca dan tidak membaca. 

Ia sadar bahwa orang-orang yang rajin membaca mengetahui banyak hal. Bisa jadi tidak diketahui. Hal inilah yang mendorongnya untuk mulai membaca lagi. Ia berpikir bahwa ia butuh membaca. Ia ingin membaca karena ia ingin mengetahui informasi dan pengetahuan.

2.Temukan Cara Membaca yang Paling Sesuai dengan Dirimu

Setiap orang punya gaya membacanya sendiri. Ada yang senang membaca di tempat sunyi, ada juga yang di tempat ramai. Ada yang senang membaca dengan suara, ada juga yang lebih nyaman membaca dengan diam.

Ada pula yang senang membaca di sela-sela waktu perjalanan saat menuju kampus. Saat ia menaiki di transportasi umum. Ada yang sengaja ke warung kopi untuk membaca buku.

Ada banyak cara untuk membaca. Temukan cara yang paling nyaman dan sesuai dengan dirimu. Seiring berkembangnya zaman, muncul audio buku. Tak sedikit yang akhirnya beralih ke buku audio ketika bosan membaca buku konvensional.

Jadi, kamu biasanya paling senang dan nyaman membaca buku di mana dan di suasana seperti apa?

3.Jangan Menetapkan Target yang Menekan

Apa asyiknya membaca dengan target-target yang menekan? Membaca menjadi aktivitas yang sangat menakutkan dan melelahkan.

Tidak apa-apa menentukan target misal membaca sehari satu halaman. Namun kamu juga perlu mengetahui batas kemampuan diri.

Ingin meniru kebiasaan membaca tokoh-tokoh tertentu?

Jika cara itu berdampak positif maka lakukan. Akan tetapi jika sebaliknya maka tidak perlu menyusahkan diri dengan meniru kebiasaan membaca orang lain. Apalagi sampai melewati batas kemampuanmu sendiri.

Poinnya adalah tentukan target membaca yang wajar dan nyaman.

4.Coba Aturan 50

Aturan 50, itulah nama aturannya. Jadi bila kamu sangat kesusahan menumbuhkan minat baca dan membiasakan diri untuk membaca, coba sesekali praktikan Aturan 50 ini. 

Aturan sederhana dan mudah, ketika kamu membaca buku dan pada halaman ke 50 kamu bisa memutuskan apakah bacaan tersebut cukup menyenangkan atau tidak?

Apakah bacaan tersebut sesuai dengan seleramu?

Apakah buku tersebut memberikan informasi dan pengetahuan yan berharga?

Cara ini dinilai cukup ampuh untuk mengatur waktu dalam membaca. Sehingga kamu tidak perlu menghabiskan waktu membaca bacaan yang sebenarnya tidak menyenangkan atau tidak kamu butuhkan. Kamu bisa beralih ke bacaan lain yang sesuai.

Kontributor : Ana W

Editor : Ridwan Karim

Baca juga :

Tinggalkan komentar